Dilihat kali
![]() |
BNN Provinsi Kepri Menemui Ketua DPRD Kepri (Fhoto : Istimewa) |
BATAM,
Realitasnews.com - Provinsi
Kepri masih menjadi tempat transit favorit masuknya narkoba luar negeri ke
Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepri menyebutkan bahwa
Karimun menempati urutan pertama pintu masuk narkoba.
"Dari hasil pemetaan kami,
Karimun jadi pintu masuk terbesar masuknya narkoba ke Kepri. Mungkin, karena
Karimun dekat dengan Johor," kata Kepala BNN Kepri Nixson Manurung saat
bersilahturahmi dengan ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, di Graha Kepri, Jumat
(12/5/2017). Narkoba itu, sambungnya, masuk melalui pelabuhan-pelabuhan laut
kecil yang tersebar disepanjang Karimun.
Urutan selanjutnya Bintan. Dengan
posisi yang terbuka dan memiliki pantai yang luas, para bandar kerap memanfaatkan
pantai-pantai itu memasukkan barang-barang haram itu.
"Di Bintan, narkoba itu masuk
lewat berakit. Informasi ini sudah kita teruskan ke Polda," kata Nixson
lagi.
Lantas bagaimana dengan Batam?
Menurut pria yang baru bertugas enam bulan di Kepri ini, para bandar tidak
menjadikan Batam tempat favorit. Alasannya sederhana saja. Ketatnya pengawasan
dari aparat dan maraknya razia menjadikan Batam relatif sulit. "Kalau
untuk jumlah besar, Batam agak susah," kata Nixson.
Maraknya narkoba di Kepri sebenarnya
disadari betul pihak BNN Kepri. Namun, keterbatasan personil dan anggaran
membuat badan pimpinan Budi Waseso ini dituntut ekstra keras lagi.
Bayangkan. Untuk mengawasi wilayah
seluas Kepri ini, bidang pemberantasan BNN Kepri hanya memiliki sembilan personil
saja. "Karena kurang personil, kita gandeng Polda Kepri untuk ikut
membantu proses pemberantasan ini," paparnya.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD
Jumaga Nadeak salut dengan terobosan yang dilakukan BNN Kepri. Ia juga berjanji
untuk berdiri dibaris terdepan membantu BNN Kepri memberantas narkoba.
"Saya, bersama kawan-kawan lain
akan mencoba mendorong alokasi anggaran untuk BNN. Pelan-pelanlah kita
bantu," janji Jumaga.
Selain membantu anggaran, Jumaga
juga mempersilahkan agar BNN masuk lebih dalam ke instansi-instansi
pemerintahan, tempat hiburan, hingga lokasi-lokasi yang diduga jadi sarangnya
narkoba. Dengan demikian, para pengguna dan bandar akan berpikir dua
kali.
"BNN harus berani. Tongkrongi
tempat hiburan itu. Terus, bikin tes urine mendadak di instansi pemerinahan.
Kita pasti dukung," katanya menyemangati.
Tak hanya itu, Jumaga juga meminta
sosialisasi bahaya Narkoba mulai terus didengungkan dari lingkungan keluarga.
Sebab, benteng pertama mencegah lahirnya pengguna narkoba baru, adalah keluarga.
Silahturahmi ini juga dihadiri
kepala BNN Kota Tanjungpinang AH Panggabean dan Kepala BNN Kota Batam Darsono.
(IK/Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus