Dilihat kali
Bulog Gunung Sitoli Gelar GSP (Fhoto : Realitasnews.com) |
GUNUNGSITOLI, Realitasnews.com- Menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Bulog Gunungsitoli menggelar Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) di kepulauan Nias. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga sembako yang sering terjadi saat hari besar keagamaan.
" Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) yang diluncurkan oleh Menteri Perdagangan RI ini adalah langkah pemerintah dan Perum Bulog untuk menstabilkan harga komoditi pangan menjelang hari besar keagamaan. Karena biasanya dibulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri akan terjadi lonjakan harga," kata Kepala Kansilog Gunungsitoli, Kurnia Hasibuan melalui Staf Kansilog Dicky Nugraha dikantor Kansilog Jalan Yos Sudarso, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. (Kamis, 25/5/2017).
Selanjutnya, Dicky menerangkan kalau kegiatan Pasar Murah ini akan dilaksanakan tergantung permintaan dan juga ketersediaan stok barang.
" Kita akan tetap laksanakan selama kita mampu, serta melihat situasi, selagi ada permintaan dan juga ketersediaan stok mencukupi kita akan tetap laksanakan. Kita telah laksanakan kemarin di Mandrehe, hari ini kita laksanakan di Sirombu dan besok di depan Kantor Bupati Nias Barat dan di kota Gunungsitoli kita laksanakan di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli.
Sedangkan untuk Kabupaten yang lain, kita lagi menunggu Permintaan dan ajakan dari Pemda, jadi kemungkinan kita akan laksanakan diseluruh Nias," papar Dicky.
Komoditi pangan yang dijual pihak bulog ke konsumen hanya tiga macam yakni Beras dengan harga Rp. 9.500 per kg, Gula Rp. 12.500 per kg dan Minyak Goreng dijual dengan harga Rp. 12.000 per kg.
" Pihak Bulog yang langsung turun ke lapangan untuk menjual ke konsumen, tetapi kalau ada pedagang pengecer mau bekerjasama dengan pihak bulog kita silahkan, ada beberapa persyaratan dan ketentuan yang harus dipersiapkan oleh pedagang yakni harus memiliki SIUP sebagai pedagang pengecer bukan SIUP yang lain, serta harus membuat surat pernyataan yang berisikan pedagang tidak boleh menjual Komoditi Pangan yang direkomdasikan Bulog diatas harga HET," ujarnya.
Dengan ada Program GSP dalam bentuk Pasar Murah ini, Dicky mengharapkan, berdampak positif kepada masyarakat serta bisa menekan mekanisme pasar yang coba coba menaikkan harga menjelang hari besar keagamaan," harapnya.
(Ganda)
Posting Komentar
Facebook Disqus