Dilihat kali
Ilustrasi (Fhoto :Istimewa) |
LANGKAT, Realitasnews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat
menyebutkan 526 kepala keluarga di dua kecamatan, Kabupaten Langkat,
Sumatera Utara (Sumut) terkena banjir akibat meluapnya Sungai Sei Lepan
dan Sei Pelawi dengan ketinggian air antara 30 hingga 100 centimeter.
"Itu
data sementara dari hasil pendataan yang dilakukan petugas kita
dilapangan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Noto Atmojo di Stabat,
Kamis (25/5/2017).
Adapun
kawasan bencana banjir yang merendam 526 kepala keluarga itu berada di
Kecamatan Sei Lepan meliputi Desa Lama Baru sebanyak 156 kepala
keluarga, Desa Lama sebanyak 155 kepala keluarga, Desa Harapan Baru
sebanyak 98 kepala keluarga dan Desa Harapan Jaya sebanyak 48 kepala
keluarga.
Selain
itu, 29 kepala keluarga warga Desa Lama Baru mengungsi kediaman
keluarga dan kerabat mereka, katanya. Di Kecamatan Babalan, banjir juga
melanda pemukiman warga yang berada di Desa Pelawi Selatan sebanyak 69
kepala keluarga. Untuk desa Securai Utara pihak BPBD Langkat melalui
petugas di lapangan masih melakukan pendataan.
"Banjir
yang terjadi di dua kecamatan itu diakibat curah hujan yang cukup
tinggi menyebabkan dua sungai meluap yaitu Sei Lepan dan Sei Pelawi
selain itu ada juga tanggul yang jebol sepanjang 15 meter," ungkapnya.
Pihaknya
sudah mempersiapkan 500 kantong plastik untuk nantinya bisa menambal
tanggul yang jebol namun hingga sekarang belum bisa dilakukan karena
arus yang mengalir masih kencang.
Sumiati,
salah seorang warga Desa Lama Baru yang mengungsi ke tenda darurat yang
didirikan suaminya dengan ukuran 2x2 meter, mengungsi dikarenakan air
yang masuk ke rumahnya cukup tinggi.
"Ini
merupakan banjir yang terparah yang terjadi di desanya, sebelumnya
banjir hanya setinggi satu meter saja, namun kali ini banjir begitu
besar," kata Sumiati.
Ia
mengaku tidak ingin pindah ke tenda pengungsian yang ada dikarenakan
sangat jauh dari tempat tinggalnya. Hingga tiga malam di pengungsian
darurat yang dibangun sendiri pihaknya belum ada mendapatkan bantuan
dari Pemerintah Kabupaten Langkat.
"Warga
juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Langkat serius memperbaiki
tanggul sungai yang ada agar banjir tidak selalu terjadi seperti
sekarang ini, dikarenakan tanggul jebol sepanjang 15 meter," keluh dia.
(okezone.com)
Posting Komentar
Facebook Disqus