Dilihat kali
CEO Kantor Berita Malaysia, Datuk Zulkefli (Fhoto : Istimewa) |
BATAM, Realitasnews.com – CEO Kantor Berita Malaysia, Datuk Zulkefli mengunjungi kantor walikota Batam. Kedatangannya di lantai 5 Kantor Walikota Batam, Selasa (2/5/2017) disambut oleh wakil walikota Batam, Amsakar Achmad didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Febrialim serta Kepala Kominfo Amirudin. Walikota Batam, H Rudi SE tidak ikut menyambutnya lantaran sedang melakukan kunjungan kerja di Belakang Padang.
Wakil walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan bahwa kota Batam saat ini sedang giat membangun dan berbenah diri namun saat ini sedang menghadapi masalah dan persoalannya yaitu berupa dualisme kepimpinan antara BP Batam dengan Pemko Batam yang berimbas pada ekonomi yang lesu akibat investor merasa tidak nyaman atas kegaduhan tersebut
Amsakar Achmad juga menyampaikan dalam beberapa hari ini banyak kedatangan tamu tamu diantaranya Komisi II dan VI DPR RI, Mantan Presiden BJ.Habibi dan Menteri Luar Negeri Singapura terkait persoalan BP Batam dan Pemko.
“Kami berharap agar kantor berita Malaysia menyampaikan publikasi ekonomi dan dunia pariwisata disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Batam dan Malaysia,” kata Amsakar Achmad kepada Datuk Zulkefli dan disambut dengan anggukan kepalanya.
Sementara itu Datuk Zulkefli mengatakan bahwa tujuan
kedatangannya bersama rombongan ingin menjadikan Batam lebih dekat dengan
masyarakat Malaysia, baik dalam segala bidang terutama dalam peningkatan bidang
ekonomi.
Ia menjelaskan bahwa Batam memiliki potensi yang sangat besar sehingga bisa dikatakan sebagai batu loncatan dalam menjalani dunia usaha di negara Indonesia.
“Selain itu peluang usaha investasi dapat terjalin antara rakyat dengan rakyat,” kata Datuk Zulkefli .
Saat ini, dikatakannya, kota Batam akan dipredisikan menjadi 5 besar dalam bidang ekonomi di wilayah Indonesia di tahun 2020 atau di tahun 2030 serta Batam sudah menjadi pintu gerbang Internasional.
“Kami mengharapkan agar pemerintah Indonesia lebih memperhatikan negara Malaysia untuk kerjasama ekonomi bisnis dibandingkan dengan negara Singapura,” pungkas Datuk Zulkefli. (IK/lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus