Dilihat kali
Wakil Walikota Tanjung Pinang, H Syahrul S.Pd (Fhoto : dok Realitasnews.com) |
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com - Kunci sukses dalam pengelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) adalah keterbukaan dan komunikasi, serta kebersamaan
bila itu mejadi komitmen Kepala Sekolah, Guru, serta Komite maka tujuan dari
dana BOS bisa terealisasi.
Tak
hanya itu, keberhasilan pengelolaan dana BOS seperti perencanaan, pelaksanaan,
dampak dan pertanggungjawaban menurutnya harus mengacu pada juklak dan juknis
yang ada, sementara pelaksanaannya harus mengacu pada perencanaannya. "
ucap Wakil Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, S. Pd saat membuka Bimtek Tata
Kelola Dana Bos SD dan SMP se Kota Tanjungpinang di Ballroom Hotel Aston,
Jum’at (7/4/2017).
Syahrul
mengatakan untuk itu bimtek ini perlu menjadi perhatian semua peserta, sebab
tujuan dari dana bos ini agar tidak ada alasan bagi anak usia 7 sampai 15 tahun
yang tidak bisa sekolah karena tak punya biaya. Inilah gunanya dana bos, hal
ini telah diatur pada pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional, “ Setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar “. Tegasnya
Dalam
hal ini, Provinsi Kepri khusus Kota Tanjungpinang, sekolah yang menerima dana
BOS untuk tingkat SD sebanyak 68 Sekolah terdiri dari 52 SD dan 16 SD Swasta.
Sedangkan untuk tingkat SMP sebanyak 26 Sekolah yaitu 16 SMP Negeri dan 10 SMP
Swasta. Program ini diberikan pemerintah dalam percepatan pencapaian wajib
belajar 9 tahun.
Sejak
tahun 2009 lalu pemerintah telah melakukan perubahan tujuan melalui pendekatan
dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas.
Program BOS pun mengalami peningkatan biaya satuan dan juga perubahan mekanisme
penyaluran, sejak tahun 2012 penyaluran dana BOS dilakukan.
“
Yang paling mendasar disini adalah penggunaan dana BOS tersebut harus sesuai
dengan juknis sebagai pedoman untuk membelanjakan uang negara, apabila pihak
sekolah salah menggunakan dana BOS tersebut akan berurusan dengan penegak hukum
“. Jelasnya
Karena
itu Syahrul menekankan agar fungsi pengawasan sangat penting, baik dari kepala
sekolah maupun dinas pendidikan. Pesan saya, jangan sampai menyalahi ketentuan
yang berlaku, bila menemukan kendala komunikasikan kepada pengawas sekolah tau
dinas pendidikan. Selain itu, Kepala sekolah harus banyak belajar dari aturan
yang terus berubah, laksanakan tugas dengan benar dan ikhlas, buatlah inovasi
untuk perubahan sekolah yang bapak/ibu pimpin.
Mudah-mudahan
melalui bimtek ini, bapak/ibu dapat membuat laporan pertanggungjawaban dengan
benar dan teliti. Sebagai mantan ketua PGRI dan Guru, tak lupa Syahrul
menyampaikan terimakasih kepada rekan-rekan kepala sekolah, guru serta dinas
pendidikan yang telah melakukan inovasi pada wajah sekolah dan perangkatnya,
saya ingin jadikan sekolah itu sehat, adanya tim work yang baik, saling percaya,
dan selalu terbuka, kalau itu terjalin pasti sekolah akan maju.” Tutupnya
Kepala
Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Drs. HZ Dadang AG mengatakan target dari
pelaksanaan bimtek ini terselesainya laporan triwulan I, karena itu, setelah
ini kita akan langsung mengimplementasikan hasil laporan dari setiap sekolah,
besok sebelum penutupan, masing-masing sekolah harus mempresentasikan hasil
laporannya, “ Kita ingin pelatihan ini ada outputnya, bila semua sekolah
menerapkan ini dengan baik dan benar, maka Tanjungpinang bisa menjadi barometer
pendidikan di Provinsi Kepri “, harapnya.
Bimtek tersebut diikuti sebanyak 200
orang terdiri dari Kepala Sekolah, Bendahara, pengawas sekolah SD dan SMP se
Kota Tanjungpinang, dan manajemen BOS. (R/ian)
Posting Komentar
Facebook Disqus