Dilihat kali
Plang Nama Proyek Di desa Panggak Darat Kecamatan Lingga,Daik, Lingga, Kepri (Fhoto : Istimewa) |
LINGGA, Realitasnews.com – Warga Daik Lingga mempertanyakan proyek
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang membangun jembatan Air
Permandi di desa Panggak Darat, kecamatan Lingga, kabupaten Lingga, Kepri yang
nilainya lebih dari Rp 5,17 milyar,-
Pembangunan jembatan ini disinyalir dimark up,
pasalnya jika dibandingkan dengan pembangunan jembatan yang ada di kabupaten
Lingga dengan ukuran yang sama biaya pembangunan jembatan ini cukup tinggi.
Seperti diungkapkan salah seorang aktivis warga
Daek, Lingga bernama Joni Satria dilansir gerbanglingga.com, Selasa (28/3/2017)
menyebutkan bahwa ia mengaku heran dan mempertanyakan besarnya anggaran untuk
pembangunan jembatan tersebut pasalnya jembatan tersebut dibangun lebar hanya sekitar
2 meter.
"Untuk dibangun apa saja anggaran sebesar itu
hanya untuk membangun jembatan diatas sungai yang lebih layak disebut parit
itu," kata Joni seraya menunjuk aliran sungai yang akan dibangun, Selasa
(28/3/2017).
Ia mengatakan bahwa kabupaten Lingga memang masih
membutuhkan pembangunan jembatan namun walaupun demikian ia mengharapkan agar
kebutuhan masyarakat Lingga ini jangan dijadikan ajang oleh oknum tertentu
untuk memperkaya dirinya.
"Terbuat
dari apa jembatan tersebut sampai menelan biaya hingga Rp 5,1 milyar," katanya
dengan nada bertanya.
Jika dibandingkan, dikatakan Joni Satria, dengan salah
satu jembatan yang dibangun melalui APBD Lingga dengan kondisi sungai yang
relatif sama hanya menelan anggaran sebesar Rp 400 juta. Dilihat secara kasat
mata besar sungai dan kondisi tanah dan jalan hampir sama dengan jembatan yang
akan dibangun dengan anggaran Rp 5,1 milyar.
"Saya tidak menyebut bahwa kontraktor ini
salah, saya hanya mempertanyakan untuk membangun apa saja dana sebesar
itu," katanya.
Menurut Joni jika diasumsikan dengan anggaran
membangunan jembatan sebesar Rp 400 juta yang dikeluarkan Pemkab Lingga sudah berapa
jembatan yang bisa dibangun dengan anggaran Rp 5,1 milyar.
"Masih
banyak jembatan penghubung antar desa yang butuh dibenahi. Salah satunya
jembatan menuju Pelabuhan Roro di Penarik yang kondisinya sudah
memprihatinkan," imbuhnya
Proyek pembangunan jembatan ini dikerjakan oleh PT
Mekar Abadi Sukses dan Konsultan Suvervisi PT Seecons, tanggal kontrak proyek
ini pada tanggal 18 Januari 2017 dengan masa kerja selama 240 hari kalender kerja.
Dari tanggal mulai pengerjaan proyek tersebut jika
dibandingkan dengan hasil kerja saat ini pekerjaan proyek itu dinilai lamban,
pasalnya pihak kontraktor hanya baru membersihkan parit dan merapikannya dengan
lebar parit tersebut sekitar 2 meter.
Bambang yang mengaku sebagai seorang pengawas pekerjaan
lapangan ketika ditemui sejumlah awak media enggan memberikan komentar secara
detail namun ia mengatakan bahwa selain membangun jembatan tersebut PT Mekar
Abadi Sukses juga akan melakukan pengaspalan jalan sejauh 250 meter.
"Kalau Detail pembangunan yang akan diajukan
saya tidak bisa berbicara, namun selain membangun jembatan kami juga akan
melakukan pengaspalan jalan sejauh 250 meter agar jembatan menjadi rata,"
kata Bambang
(GL/tim)
Posting Komentar
Facebook Disqus