Dilihat kali
TANJUNG
PINANG,Realitasnews.com - Walikota
Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, menghadiri peluncuran Portal www.jantungmelayu.com,
yang digelar di TIC Gedung Gonggong Taman Laman Boenda Tepi Laut, Sabtu malam (11/3/2017).
Portal online www.jantungmelayu.com akan memuat
berita tentang khazanah Melayu Serantau dan peluncurannya dilakukan oleh
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Tengku Said Arif Fadillah. Acara itu
turut dihadiri oleh Wakil Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, S. Pd, Rektor UMRAH,
Ketua Dewan Kesenian Provinsi Kepri, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri,
Direktur Jantung Melayu, serta tokoh budayawan di Provinsi Kepri.
Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah,
SH, mengucapkan selamat atas peresmian media berbasis online di Tanjungpinang
Provinsi Kepri ini. Dengan hadirnya portal www.jantungmelayu.com
bisa menjadi media yang mampu menggugah kembali nilai-nilai khazanah budaya
Melayu yang ada di provinsi kepri maupun serantauan.
" Selamat atas peluncuran
portal ini, semoga informasi yang diberikan mampu melestarikan dan menjaga adat
istiadat dan budaya Melayu di Kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepri".kata
Lis
Melalui media ini, kata Lis, segala
informasi mengenai adat istiadat dan budaya Melayu, baik itu adat cara
berpakaian, adat acara tepuk tepung tawar, berinai, dan hal-hal kekayaan
tradisonal lainnya akan mudah di akses oleh masyarakat. Dengan demikian, mereka
yang tahu namun tak paham akan tata caranya dapat kembali pada tatanan adat
istiadat yang benar.
Saat ini, lanjut Lis, pemerintah
Kota Tanjungpinang terus berupaya melestarikan adat istiadat dan budaya Melayu,
salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan tata cara berpakaian pada hari
Jum'at yang mewajibkan para ASN mengenakan pakaian Melayu lengkap memakai
tanjak. Namun, ketika surat edaran sudah kita keluarkan dan menerapkan beberapa
minggu, kenapa baru muncul pendapat bahwa pemakaian tanjak ada etika sesuai
jabatannya, hal-hal inilah yang seharusnya perlu dipelajari kembali agar kita
sama-sama paham akan adat istiadat dan budaya yang sebenarnya.
"Tanpa kita sadari, sudah
banyak kita meninggalkan adat istiadat sendiri, menjaga dan melestarikannya
sudah menjadi tanggungjawab kita bersama. Sebagai anak Melayu, dirinya punya
tanggungjawab untuk melestarikan adat istiadat dan budaya yang kita miliki di
kota ini ". pungkasnya
Dikesempatan itu Lis sempat sharing
pemikiran, untuk menanamkan sejarah kedalam pikiran anak-anak, kita perlu
melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman anak-anak saat ini, misalnya
sebuah gambaran sejarah pulau penyengat disajikan dalam bentuk komik dengan
alur cerita dan gambar yang menarik, tentu alur ceritanya akan mudah diingat
oleh anak-anak. Pemikiran ini timbul, ketika saya ke sekolah dan bertanya
kepada mereka, kalau sejarah pulau penyengat hanya ada Masjid dan makam saja,
tetapi tidak memahami sejarahnya. Karena itulah, ia berharap media ini bisa
menjadi inspirasi mengembalikan sejarah, adat istiadat dan budaya Melayu ke
dalam roh masyarakat kota Tanjungpinang dan provinsi Kepri. Bangsa Melayu
adalah bangsa yang besar yang memiliki derajat yang cukup tinggi yang sudah ada
sejak zaman dahulu.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepri,
Tengku Said Arif Fadillah, mengatakan kehadiran portal ini sangat di
tunggu-tunggu masyarakat, terutama bagi generasi yang akan datang. Melalui
portal ini anak-anak melayu bisa mendapatkan informasi mengenai adat istiadat
dan budaya agar mereka tahu yang sebenarnya jati diri seorang anak Melayu,
inilah yang tak boleh hilang sebagai anak Melayu. Melayu adalah bangsa yang
besar dan Melayu itu adalah Islam. Melalui portal ini bisa menjadi jembatan
bagi generasi muda dan kita semua untuk bertanya, bagaimana tingkah laku, adat
istiadat dan budaya Melayu yang benar. Melalui portal ini visi Provinsi
Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu dapat terwujud, untuk itu, Arif
mengungkapkan rasa bangganya kepada seluruh tim www.jantungmelayu.com,
yang mencintai khazanah budaya Melayu, mudah-mudahan portal menjadi jantung nya
Melayu yang mampu menjawab tantangan generasi muda kita di era globalisasi saat
ini.
Sementara itu, Ketua Yayasan Jembia
Emas, Rida K. Liamsi, mengatakan portal ini kita sajikan dalam bentuk pustaka
digital yang menyajikan sejarah, adat istiadat dan budaya Melayu serantau. Ia
ingin orang-orang bisa melihat kekayaan adat istiadat budaya melayu. Sesuai
namanya jantung melayu, sepanjang jantung itu berdetak Melayu tak akan hilang
di bumi,".tuturnya
Diakhir acara, Walikota, Wakil
Walikota, dan Sekda Provinsi Kepri menerima cinderamata yang diserahkan
langsung oleh Rida K. Liamsi. Dikesempatan itu juga, Ramon Damora selaku
Direktur Jantung Melayu menyumbangkan buku ke perpustakaan provinsi kepri dan
kota Tanjungpinang yang diterima langsung oleh Sekda Provinsi Kepri dan
Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tanjungpinang. (R/lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus