Dilihat kali
Kadis Pendidikan Kota Batam Bersama Anggota DPRD Batam, Ruslan Saat Mengunjungi Lahan Yang Kini Dijadikan KSB (Fhoto : Istimewa) |
Ruslan ketika dihubungi di Batam mengatakan ia tidak mengetahui masalah lahan tersebut dan menyuruh agar menanyakan langsung kepada pihak perusahaan.
“Saya tidak tahun itu pak, silahkan saja anda tanya kepada perusahaan yang mengkelolanya,” kata Ruslan melalui hand phone selulernya.
Padahal sebelumnya kepada seorang wartawan media online berinisial R, melalui pesan singkat Whatsapnya ia mengatakan bahwa lahan itu luasnya seluas 6.000 x 7.000 meter dan akan diperuntukan untuk membangun sekolah negeri SMA.
“Lahan itu telah dialokasikan BP Batam dan setahu saya lahan itu seluas 6000.X 7000 meter persegi,” katanya lewat pesan singkat Whatshapnya. .
Sebelumnya kepada sejumlah awak
media ketua RW setempat berinisial TW ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa diduga
lahan seluas 4.200 hektar itu masih hutan lindung dan akan diperuntukkan untuk
membangun sekolah SMA negeri..
“Setahu saya dulu lahan itu untuk
pembangunan sekolah SMA negeri kok tiba tiba dijadikan KSB,” kata TW dengan
nada heran
KSB itu berukuran 6 X 10 meter
persegi menurut informasi yang diperoleh TW bahwa KSB itu diperuntukkan untuk
warga Tanjung Uma yang akan digusur.
Bahkan saat lahan itu di matangkan
kepala Dinas Pendidikan kota Batam, Muslim Bidin pernah meninjau lahan tersebut
bersama Ruslan. Namun saat ini ia enggan memberi keterangan mengapa lahan itu
tidak jadi dibangun sekolah SMA negeri.
Diduga keras Ruslan bekerja sama dengan
pihak perusahaan untuk mengkomersilkan lahan itu. Masyarakat Kabil sangat mengharap
agar dilahan itu dibangun untuk sekolah SMA negeri atau SMP negeri atau Sekolah
dasar negeri..
Sepertinya pemerintah terkesan lebih
mementingkan kepentingan pengusaha dari pada kepentingan masyarakat terbukti
lahan tersebut yang semula diwacanakan untuk membangun sekolah negeri namun
prakteknya seluruh lahan itu dibangun Kavling Siap Bangun (KSB) yang diduga sebagian kavling itu dikomersilkan untuk mengeruk keuntungan.
(Tim)
Posting Komentar
Facebook Disqus