Dilihat kali
Ilustrasi, Sekda Kota Tanjung Pinang, Rhiono (Fhoto : dok Realitasnews.com) |
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com – Walikota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah
melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Drs. Ali Hisyam memimpin
rapat koordinasi TPID yang digelar di Ruang Rapat Raja Haji Kantor Sekretariat
Daerah Kota Tanjungpinang, Selasa (31/1/2017).
Rapat ini digelar rutin setiap bulan
bertujuan untuk melakukan upaya dan strategi untuk mengendalikan inflasi di
kota Tanjung Pinang khususnya menekan harga kebutuhan bahan pokok di pasaran.
Rapat ini dihadiri Stakeholder
terkait seperti Bulog, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, BPS Kota
Tanjungpinang, serta jajaran SKPD terkait.
Saat membuka rapat itu, Drs. Ali
Hisyam, mengatakan untuk mengendalikan inflasi di Kota Tanjung Pinang, Pemko
telah melakukan upaya untuk ketahanan pangan, salah satunya melakukan kerjasama
dengan daerah penghasil, sementara dalam tata niaga, BUMD telah berperan aktif
mengendalikan komoditi kebutuhan bahan pokok di pasaran.
" Beberapa waktu lalu, Pemko
telah melakukan penandatanganan MoU dengan Kabupaten Kulonprogo dan Sleman,
kedepan pemko akan melakukan kerjasama dengan daerah penghasil di wilayah
Sumatera ", pungkasnya
Sekretaris Kota Tanjungpinang Drs.
Riono, M.Si selaku Ketua TPID Kota Tanjungpinang menyampaikan ucapan
terimakasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam tim pengendalian inflasi.
" Saya ucapkan terimakasih
kepada bapak/ibu semua yang telah bekerjasama, bahu-membahu dalam upaya menekan
inflasi di Kota Tanjungpinang, saya berharap koordinasi terus kita jaga agar
harga kebutuhan bahan pokok dipasaran dapat di kontrol, sementara
administration price memang agak sulit karena telah mengalami kenaikan
harga," ucapnya
Perum Urusan Logistik (Bulog), Umar
Syarif, menyatakan bahwa ketersedian stok beras untuk saat ini yang ada di
gudang bulog berkisar 2.200 ton, ketersedian stok beras ini diperkirakan akan
memenuhi kebutuhan bagi masyarakat miskin (raskin) hingga 10 bulan kedepan,
sedangkan untuk umum (komersil) saat ini masih cukup begitu juga dengan harga
dipasaran masih sangat stabil.
Ia menjelaskan, untuk memenuhi
kebutuhan beras bagi masyarakat, Bulog telah melakukan operasi pasar di
beberapa wilayah di Kota Tanjungpinang, dan beras yang kita pasarkan adalah
beras dengan kulitas medium. Namun, kata dia, untuk jenis beras tersebut masih
kurang diminati masyarakat, pasalnya warga sudah terbiasa mengkomsumsi beras
dengan kualitas premium." terang Umar
Karena itu, lanjut dia, kita akan
mendatangkan sekitar 5000 ton beras dengan kwalitas premium, sehingga stock
beras ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Februari
mendatang”. imbuhnya
Dari hasil pantauan yang dilakukan
oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang, Desi selaku Kabid
menerangkan saat ini stock kebutuhan bahan pokok yang ada dipasaran seperti
beras berjumlah 469 (Ton), minyak goreng 40.632 (Liter), tepung 14,5 (Ton),
gula 55 (Ton), dan telur 9.224 (Butir), dengan jumlah stock yang tersedia
dipasaran tersebut tentunya akan cukup hingga 2 bulan kedepan.
Mengingat dengan kondisi cuaca yang
terjadi saat ini, ada beberapa komoditas kebutuhan pokok yang mengalami
kenaikan harga, diantaranya cabai merah naik (Rp. 2000,-), cabai Rawait (Rp.
8000,-), sedangkan cabai hijau mengalami penurunan sebesar (Rp. 3000,-),
tomat naik (Rp. 1000,-), untuk jenis ikan yang mengalami kenaikan hanya pada
ikan toggkol naik berkisar (Rp. 4000,-), dan ikan selikur naik (Rp. 1000,-).
Sedangkan untuk harga kebutuhan bahan pokok lainnya tidak mengalami perubahan
harga dan masih relatif normal". terang Desi.
(Pay)
Posting Komentar
Facebook Disqus