Dilihat kali
JAKARTA, Realitasnews.com – Komisioner Indonesian Police Watch (IPW) Neta S. Pane menilai aksi terror bom panci tidak jelas arah dan sasarannya dan tergolong amatir. Ia menilai adanya kejanggalan dalam aksi terror yang dilakukan pelaku. Ia mengharapkan agar pihak kepolisian mewaspadai adanya aksi teror lanjutan pasca tewasnya pelaku bom panci di Taman Pandawa, Bandung, Jawa Barat.
Neta dalam pesan singkatnya dilansir
Okezone.com, Selasa (28/2/2017) mengatakan apakah aksi ini hanya sekedar
membuat kehebohan tanpa target, atau aksi ini sebuah peringatan serta pertanda
akan ada aksi lain yang lebih heboh.
Ia juga mengharapkan agar pihak
kepolisian dapat mengungkap dengan jelas jaringan dibelakang teror bom panci di
Taman Pandawa tersebut.
Pelaku bom panci tersebut diduga bernama
Yayat Cahdiyat yang berprofesi sebagai penjual bubur sumsum. Yayat juga pernah
tercatat sebagai anggota dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.
"Inilah yang harus diusut, jika
benar pelaku adalah seorang napi teroris artinya ada sebuah jaringan
dibelakangnya," tukas Neta.
Berdasarkan penelusuran, Yayat
Cahaya ternyata bukan orang baru di dunia terorisme. Pada Mei 2012 dia pernah
ditangkap karena mengirim amunisi ke Aceh, namun berhasil melarikan diri.
Yayat terdeteksi berada di salah
satu pondok pesentren di Kabupaten Bandung. Dia akhirnya diringkus Densus 88
saat berada di Terminal Luewipanjang dan akhirnya divonis dua tahun penjara.
Pada 2016, Yayat yang sudah bebas
teridentifikasi berada yayasan dapur yatim Kecamatan Baleendah. Diduga ia
terlibat dalam pengeboman mobil TV One di alun-alun Bandung beberapa waktu
lalu.
(okezone.com)
Posting Komentar
Facebook Disqus