Dilihat kali
BATAM,
Realitasnews.com – Angka kematian ibu hamil di Batam masih cukup tinggi hal
ini disebabkan kondisi geografis kota Batam yang memiliki banyak pulau-pulau sehingga kerap para ibu ibu
hamil yang dievakuasi dari pulau ke rumah sakit yang ada di kota Batam sering
terlambat ditangani oleh medis sehingga
menyebabkan ibu hamil tersebut meninggal dunia.
Hal ini disampaikan anggota Komisi I
DPRD Batam, Musofa ketika menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi III dan
Komisi IV DPRD kabupaten Tegal serta anggota komisi IV DPRD kota Jambi di ruang
Serbaguna DPRD Batam, Kamis ( 16/2/2017).
Pemaparan tingginya angka kematian
ibu hamil di kota Batam dijelaskan Musofa menjawab pertanyaan pimpinan
rombongan DPRD kabupaten Tegal, Rustoyo dimana salah satu agenda Kunker mereka
adalah ingin konsultasi penanganan medis untuk menurunkan angka kematian
terhadap ibu hamil.
Selain itu agenda Kunker DPRD
kabupaten Tegal ini adalah untuk berkonsultasi masalah dan Infrastruktur kota
Batam. Masalah pendidikan yang ingin dipelajari oleh anggota DPRD kabupaten
Tegal ini adalah bagaimana penanganan guru guru honorer dan guru swasta di kota
Batam.
Sementara itu pimpinan rombongan
komisi IV DPRD kota Jambi, Arifin mengatakan Kunker mereka ke DPRD kota Batam
untuk berkonsultasi atau berdiskusi terkait masalah Ketenagakerjaan dan
penerapan PP nomor 78 tahun 2016.
Penanganan tenaga medis, dikatakan
Musofa, seluruh fraksi DPRD kota Batam telah menganjurkan kepada Pemko Batam
khususnya Dinas Kesehatan kota Batam agar menempatkan tenaga medis di pulau
pulau. Penempatan tenaga medis di pulau pulau tersebut mengutamakan orang
tempatan. Hal ini sesuai hasil dari reses beberapa Fraksi DPRD Batam bahwa
tenaga medis yang berasal dari luar pulau jika ditempatkan di pulau kebanyakan
tidak betah.
Terkait masalah pendidikan khususnya
penanganan guru guru honorer dan guru swasta Musofa menjelaskan bahwa guru
honorer di kota Batam saat ini memang cukup banyak dan sebagian guru honorer
ditangani oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.
“Honor para guru honor berkurang lantaran
anggaran di Dinas Pendidikan Kota Batam berkurang dan guru honorer di Kota
Batam mendapat tunjangan dari Pemerintah,” katanya.
Untuk pembangunan Ruang Kelas Baru
(RKB) pemko Batam masih terus membantunya. Namun pembangunan sekolah pemko
Batam kerap kesulitan lantaran masalah lahan yang berwenang BP Batam.
“Kebanyakan sekolah di Bata mini berada
di bukit dan dekat dengan jurang lantaran lahan datar sudah dialokasikan BP
Batam kepada pengembang,” jelasnya.
Masalah infrastruktur, dikatakan Musofa, menjadi prioritas Walikota Batam dan berencana menyaingi Negara Singapura sehingga infrastruktur dan tata ruang sangat dimaksimalkan saat ini.
Pembangunan infrastruktur di kota
Batam anggaran ditopang oleh Pemko Batam dan BP Batam.
(lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus