Dilihat kali
Walikota Tanjung Pinang , Lis Darmansyah Bersama Tiga Nara Sumber Menjadi Pembicara Dalan Diskusi Menjaga Toleransi Dalam Bingkai Kebhinekaan ( Fhoto : Realitasnews.com) |
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com -
Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, menjadi pembicara dalam diskusi
publik bertema " Menjaga Toleransi Dalam Bingkai Kebhinekaan ", yang
digelar di Aula Asrama Haji, Selasa (7/2/16).
Bersama Walikota Tanjung Pinang, Lis
Darmansyah ada empat pembicara, yaitu Endri Sanopaka, Ketua Stisipol Raja Haji
Tanjungpinang, Kasat Intel Polres Tanjungpinang, Ketua KPU Kota Tanjungpinang,
Robby Patria, dan Arifudin Jalil, Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Kepri.
Walikota Tanjungpinang, H. Lis
Darmansyah, SH, menjelaskan bahwa ada 3 hal bentuk toleransi yang perlu dijaga
oleh masyarakat, pertama toleransi beragama, toleransi politik, dan toleransi
sosial. Ketiga toleransi inilah yang perlu dibangun bersama dalam mengisi
pembangunan.
Saat ini, dikatakan Lis, toleransi memiliki arti yang berbeda antara
teori dan prakteknya, terlebih lagi dengan isu-isu toleransi yang terjadi cukup
sensual yang mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, namun fungsi kontrol
tidak dilaksanakan.
" Saat ini orang bebas
mengemukakan pendapat dan bicara, khususnya melalui media sosial. Media sosial
adalah kebebasan yang tidak ada remnya, siapa mengontrol siapa, tentu ini akan
berdampak pada pembangunan di daerah ", ucapnya.
Sebagaimana yang di dengungkan oleh
Bung Karno, kita jangan melupakan sejarah, kata Lis. Kebersamaan itu bisa kita
pupuk dengan semangat gotong-royong. Sedangkan toleransi agama, sosial, dan
politik semua sudah terangkum dengan baik didalam Pancasila, untuk itulah
semangat kebersamaan perlu kita gali kembali.
" Sebuah daerah tidak akan maju
jika tidak diiringi dengan rasa toleransi yang baik dari masyarakatnya, mari
kita jaga toleransi itu bersama, " Seru Lis kepada seluruh peserta
diskusi.
Dikesempatan itu, Lis mengingatkan
kepada putra-putri daerah untuk tidak meninggalkan kearifan lokal yang kita
miliki, jangan pernah lupa akan nilai-nilai budaya dan adat melayu yang perlu
kita pertahankan.
Salah satu peserta menyatakan bahwa
masalah bhinneka tidak menjadi masalah yang besar dibandingkan dengan daerah
lain di Indonesia. Begitu juga dengan infrastruktur dan sarana publik sudah
tertata dengan baik, namun masalah pengganguran perlu di cari solusinya, karena
semakin banyak yang menggangur semakin mereka aktif di media sosial, terkadang
salah kontrol.
Terkait hal tersebut, Lis mengatakan
bahwa pemko Tanjungpinang telah berupaya menangani masalah tersebut, pada tahun
2016 telah dilaksanakan program Job fair, selain itu juga bagi investor yang
ingin menanamkan investasinya di Kota Tanjungpinang, diwajibkan merekrut
minimal 75 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat Tanjungpinang. Sistem
tersebut akan terus berlanjut, namun ia berharap agar lulusan Sarjana tidak
hanya ingin bekerja di sektor pemerintahan, namun mampu menjadi entrepreuneur.
Sementara itu, Ketua Stisipol Raja
Haji Tanjungpinang, Endri Sanopaka, mengingatkan kepada generasi muda untuk
mengaktifkan sistem kewaspadaan diri, dimana kalian harus cerdas menanggapi
pemberitaan yang telah di share orang lain, " Kita harus cerdas terhadap
isu-isu yang telah di share orang lain, kita perlu mewaspadai hal-hal yang
mengancam keberadaan kita yang sudah baik ", ucapnya.
" Mari sama-sama kita jaga Kota
ini dengan konduaif, jangan terpengaruh dengan isu di luar, jadikan pengalaman
daerah lain sebagai pelajaran buat kita semua, agar pentingnya menjaga
toleransi ", tutur Endri mengingatkan.
Kegiatan itu juga disejalankan
dengan Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Riau dan Pengurus Cabang Kota Tanjungpinang
periode 2017- 2019.
Diskusi publik itu diikuti seluruh
mahasiswa di Perguruan Tinggi di Kota Tanjungpinang dan Bintan.
(lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus