Dilihat kali
Wakapolda Kepri, Brigjen Pol Drs Didi Haryono Saat Memimpin Apel Upacara Bulanan ( Fhoto : Istimewa) |
BATAM, Realitasnews.com - Di awal tahun 2017 ini Waka Polda Kepri, Brigjen Pol Drs Didi Haryono, Sh, MH mengharapkan agar seluruh personil Polda Kepri melakukan intropeksi diri atas kinerjanya ditahun 2016 lalu dan meningkatkan prestasi kerjanya untuk tahun 2017 ini.
"Mari kita melihat kembali apa yang sudah kita kerjakan di tahun 2016 lalu," kata Wakapolda Kepri, Brigjend Pol Drs Didi Haryono Sh,MH saat memimpin upacara bulanan di lapangan Upacara Polda Kepri, Nongsa, Selasa (17/1/2017) yang disampaikan secara tertulis melalui Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs S Erlangga.
Upacara tersebut merupakan pertama yang digelar Polda Kepri tahun 2017 ini Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs Didi Haryono SH MH menyampaikan amanah Kapolda Kepri, Irjen Pol Drs Sam Budigusdian MH yang menjelaskan di tahun 2016 lalu Polda Kepri telah melakukan penambahan personil sebesar 3.07 persen.
Selain itu, kata Didi, selama kepemimpinan mereka telah berhasil meningkatkan status Polda Kepri dari tipe B menjadi kelas tipe A.
"Prestasi lainnya adalah pembentukan Sekolah Polisi Negeri (SPN) dan pembentukan Polres Kepulauan Anambas," jelas Didi.
Untuk bidang sarana prasarana, kata Didi, Polda Kepri telah membangun rumah sakit Bhayangkara, merehab SPN di Tanjung Batu serta pembangunan gedung pelayanan SKCK, rehab lapangan sepak bola, pembangunan lapangan tembak dan taman makam bahagia.
Sedangkan di bidang operasional, kata Didi, situasi Kamtibmas selama tahun 2016 cukup kondusif hal ini tentunya hasil kerja keras seluruh fungsi – fungsi operasional dalam menjalankan fungsi dan perannya dengan baik.
"Khusus penegakan hukum di tahun 2016 terjadi penurunan jumlah tindak pidana sebesar 13,50% dan peningkatan penyelesaian kasus sebesar 2,87% dibanding tahun 2015 lalu, " jelas Didi.
Sedangkan untuk kasus narkoba, dikatakan Didi, ditahun 2016 lalu terdapat 531 kasus dengan tingkat penyelesaian 91%.
"Mari kita melihat kembali apa yang sudah kita kerjakan di tahun 2016 lalu," kata Wakapolda Kepri, Brigjend Pol Drs Didi Haryono Sh,MH saat memimpin upacara bulanan di lapangan Upacara Polda Kepri, Nongsa, Selasa (17/1/2017) yang disampaikan secara tertulis melalui Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs S Erlangga.
Upacara tersebut merupakan pertama yang digelar Polda Kepri tahun 2017 ini Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs Didi Haryono SH MH menyampaikan amanah Kapolda Kepri, Irjen Pol Drs Sam Budigusdian MH yang menjelaskan di tahun 2016 lalu Polda Kepri telah melakukan penambahan personil sebesar 3.07 persen.
Selain itu, kata Didi, selama kepemimpinan mereka telah berhasil meningkatkan status Polda Kepri dari tipe B menjadi kelas tipe A.
"Prestasi lainnya adalah pembentukan Sekolah Polisi Negeri (SPN) dan pembentukan Polres Kepulauan Anambas," jelas Didi.
Untuk bidang sarana prasarana, kata Didi, Polda Kepri telah membangun rumah sakit Bhayangkara, merehab SPN di Tanjung Batu serta pembangunan gedung pelayanan SKCK, rehab lapangan sepak bola, pembangunan lapangan tembak dan taman makam bahagia.
Sedangkan di bidang operasional, kata Didi, situasi Kamtibmas selama tahun 2016 cukup kondusif hal ini tentunya hasil kerja keras seluruh fungsi – fungsi operasional dalam menjalankan fungsi dan perannya dengan baik.
"Khusus penegakan hukum di tahun 2016 terjadi penurunan jumlah tindak pidana sebesar 13,50% dan peningkatan penyelesaian kasus sebesar 2,87% dibanding tahun 2015 lalu, " jelas Didi.
Sedangkan untuk kasus narkoba, dikatakan Didi, ditahun 2016 lalu terdapat 531 kasus dengan tingkat penyelesaian 91%.
Didi menjelaskan bahwa di tahun 2016 lalu, Polda Kepri juga melaksanakan kegiatan pertolongan dan penyelamatan terhadap korban tenggelam kapal pompong di perairan penyengat, korban tenggelam kapal yang membawa TKI di perairan Nongsa serta evakuasi korban Pesawat Sky Truck M28 milik Polri.
"Tahun 2016, di bidang lalu lintas terjadi peningkatan jumlah laka lantas, jumlah korban meninggal maupun korban luka berat, namun pelanggaran laka lantas terjadi penurunan," jelasnya
Lebih jauh Didi menjelaskan bahwa di bidang pengawasan Polda Kepri telah melaksanakan kegiatan-kegiatan penanganan terhadap pungli baik yang dilakukan oleh internal maupun eksternal, menindaklanjuti pengaduan masyarakat sebanyak 49 pengaduan, pemberian sanksi atau hukuman pada personel yang meliputi pelanggaran disiplin jumlahnya sebanyak 109 personel, pelanggaran kode etik sebanyak 41 personel, pelanggaran pidana sebanyak 7 personel serta ptdh sebanyak 28 personel.
"Disamping hukuman (punishment) Polda Kepri juga memberikan penghargaan kepada personel Polda Kepri yang berprestasi yang jumlahnya sebanyak 67 personel,"katanya.
Pelaksanaan tugas di tahun 2016 yang lalu, dikatakan Didi, seharusnya dapat menjadi bahan masukan guna penyusunan rencana – rencana aksi di tahun 2017 ini dimana masih ditemukan beberapa gangguan keamanan dan tindak pidana yang menjadi trend diakhir tahun 2016 dan diperkirakan akan masih berlangsung pada tahun 2017 ini.
Gangguan keamanan yang menjadi trend dan masih akan terus berlangsung diantaranya masih banyaknya laporan masyarakat mengenai maraknya Street Crime atau geng motor, penjambretan, curanmor.
"Selain itu, aksi mogok kerja masih mempengaruhi iklim investasi di Provinsi Kepri," kata Didi.
Tindak kejahatan lain yang sudah menjadi kejahatan trans nasional, dikatakan Didi, adalah narkoba, traficking in person, money laundry, perompakan, pencurian kekayaan negara seperti ilegal mining, ilegal fishing dan lain sebagainya," jelas nya.
Selain faktor eksternal tersebut, dikatakan Didi, faktor-faktor internal juga perlu menjadi perhatian kita terutama mengenai perubahan perilaku dan mental personel Polda Kepri, dimana masih adanya personel Polda Kepri yang melakukan tindakan-tindakan yang tidak pantas dan juga terlibat kriminalitas.
"Melalui kesempatan ini saya akan menekankan kembali kepada seluruh jajaran Polda Kepri agar dapat menjadi pelopor dan contoh serta teladan bagi masyarakat untuk bersama-sama memelihara keamanan dan ketertiban serta memerangi kejahatan dengan menyadari akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai abdi negara yang mempunyai tugas memelihara kamtibmas serta melakukan penegakkan hukum untuk terwujudnya wilayah Kepri yang aman dan damai," tegasnya.
Dipenghujung sambutannya Didi menghimbau agar seluruh anggota Polda Kepri agar untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan perlu melakukan perencanaan yang tepat dan menyusun perencanaan yang akuntabel, dan perumusan rencana kerja serta anggaran agar disusun secara realistis sesuai tugas pokok dan dalam penyusunan dilakukan secara berjenjang dengan melibatkan unit-unit dibawahnya serta memperhatikan ketentuan yang berlaku mempedomani target kinerja yang akan dicapai, sehingga dapat diukur dan dipertanggung-jawabkan kinerjanya.
"Tahun 2016, di bidang lalu lintas terjadi peningkatan jumlah laka lantas, jumlah korban meninggal maupun korban luka berat, namun pelanggaran laka lantas terjadi penurunan," jelasnya
Lebih jauh Didi menjelaskan bahwa di bidang pengawasan Polda Kepri telah melaksanakan kegiatan-kegiatan penanganan terhadap pungli baik yang dilakukan oleh internal maupun eksternal, menindaklanjuti pengaduan masyarakat sebanyak 49 pengaduan, pemberian sanksi atau hukuman pada personel yang meliputi pelanggaran disiplin jumlahnya sebanyak 109 personel, pelanggaran kode etik sebanyak 41 personel, pelanggaran pidana sebanyak 7 personel serta ptdh sebanyak 28 personel.
"Disamping hukuman (punishment) Polda Kepri juga memberikan penghargaan kepada personel Polda Kepri yang berprestasi yang jumlahnya sebanyak 67 personel,"katanya.
Pelaksanaan tugas di tahun 2016 yang lalu, dikatakan Didi, seharusnya dapat menjadi bahan masukan guna penyusunan rencana – rencana aksi di tahun 2017 ini dimana masih ditemukan beberapa gangguan keamanan dan tindak pidana yang menjadi trend diakhir tahun 2016 dan diperkirakan akan masih berlangsung pada tahun 2017 ini.
Gangguan keamanan yang menjadi trend dan masih akan terus berlangsung diantaranya masih banyaknya laporan masyarakat mengenai maraknya Street Crime atau geng motor, penjambretan, curanmor.
"Selain itu, aksi mogok kerja masih mempengaruhi iklim investasi di Provinsi Kepri," kata Didi.
Tindak kejahatan lain yang sudah menjadi kejahatan trans nasional, dikatakan Didi, adalah narkoba, traficking in person, money laundry, perompakan, pencurian kekayaan negara seperti ilegal mining, ilegal fishing dan lain sebagainya," jelas nya.
Selain faktor eksternal tersebut, dikatakan Didi, faktor-faktor internal juga perlu menjadi perhatian kita terutama mengenai perubahan perilaku dan mental personel Polda Kepri, dimana masih adanya personel Polda Kepri yang melakukan tindakan-tindakan yang tidak pantas dan juga terlibat kriminalitas.
"Melalui kesempatan ini saya akan menekankan kembali kepada seluruh jajaran Polda Kepri agar dapat menjadi pelopor dan contoh serta teladan bagi masyarakat untuk bersama-sama memelihara keamanan dan ketertiban serta memerangi kejahatan dengan menyadari akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai abdi negara yang mempunyai tugas memelihara kamtibmas serta melakukan penegakkan hukum untuk terwujudnya wilayah Kepri yang aman dan damai," tegasnya.
Dipenghujung sambutannya Didi menghimbau agar seluruh anggota Polda Kepri agar untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan perlu melakukan perencanaan yang tepat dan menyusun perencanaan yang akuntabel, dan perumusan rencana kerja serta anggaran agar disusun secara realistis sesuai tugas pokok dan dalam penyusunan dilakukan secara berjenjang dengan melibatkan unit-unit dibawahnya serta memperhatikan ketentuan yang berlaku mempedomani target kinerja yang akan dicapai, sehingga dapat diukur dan dipertanggung-jawabkan kinerjanya.
(R/pay)
Posting Komentar
Facebook Disqus