Dilihat kali
Foto: Wahyu Daniel/detik.com |
Abu Dhabi, Realitasnews.com - Uni Emirat Arab (UEA) tidak mau terlena dengan kekayaan minyak yang dimilikinya. Meski memiliki kekayaan triliunan dolar hasil minyak, tapi negara ini gencar mengembangkan energi terbarukan.
Salah satu proyek percontohan pengembangan energi terbarukan di UEA adalah Masdar City, yang lokasinya di Abi Dhabi, dekat dengan bandara di negara tersebut.
Kota pintar yang dikembangkan sejak 2008 ini mengandalkan energi listrik dari matahari dan angin.
Pada Senin (16/1/2017), Menteri ESDM, Ignasius Jonan beserta sejumlah rombongan dari Kementerian ESDM dan juga Dubes RI untuk UEA, Husin Bagis, mengunjungi Masdar City untuk melihat pengembangan energi di kota pintar tersebut.
Menteri ESDM Ignasius Jonan bersama rombongan. Foto: Wahyu Daniel
|
Saat masuk ke Masdar City lewat gedung parkir, rombongan langsung melihat mobil canggih bertenaga listrik dan tanpa sopir. Mobil ini bernama PRT (Personal Rapit Transit).
Mobil tersebut berkapasitas 4 orang dan akan mengantarkan pengunjung ke pintu masuk Masdar City. Mobil canggih ini bisa berbelok mengikuti jalan dengan mulus, bahkan akan mengerem bila melihat ada mobil lain di depannya.
Foto: Wahyu Daniel
|
Usai naik PRT selama kurang lebih 5 menit, rombongan diperlihatkan ke ruangan yang menceritakan soal pengembangan Masdar City. Kemudian kita diperlihatkan kota kecil tersebut.
Bangunan di kota ini memadukan gaya arsitektur tradisional Arab dengan teknologi modern. Bahkan hingga bahan bangunannya dipikirkan untuk menjaga si penghuni hemat energi.
Rombongan diperlihatkan oleh sebuah cerobong angin besar, yang tujuannya menangkap angin dan menghembuskannya di bawah, sehingga cuaca terus sejuk. Ini yang dinamakan pendingin ruangan alami. Teknologi ini dipakai di Masdar City.
Foto: Wahyu Daniel
|
Kota ini memiliki restoran, sekolah, dan pusat bisnis. Pengembangan terus dilakukan dan ditargetkan ada 40.000 orang yang tinggal di sini.
Di atas gedung kota ini, bisa terlihat panel-panel surya untuk melistriki. Panel surya juga bisa terlihat seluas 200 hektar, yang jaraknya sekitar 5 km dari Masdar City. Panel surya seluas 200 hektar tersebut menghasilkan listrik 150 megawatt (MW).
Kedatangan Jonan ke Abi Dhabi memang dalam rangka melihat pengembangan energi terbarukan. Harga jual atau tarif listrik matahari di Abu Dhabi hanya 2,99 sen per kwh, jauh lebih murah dari harga di Indonesia yang mencapai 14 sen per kwh.
Panel surya di lahan yang luas. Foto: Wahyu Daniel
|
Memang murahnya tarif tersebut karena beberapa hal. Seperti pembebasan pajak dan bea masuk untuk importasi barang teknologi pendukung pengembangan energi terbarukan. Lalu pajak penghasilan (PPh) perusahaan pengembang energi terbarukan dibebaskan. Kemudian, di UEA tidak ada masalah pembebasan lahan, karena semua lahan dimiliki oleh kerajaan.
Ditambah lagi, bunga pinjaman atau kredit di UEA sangat murah, sekitar 3%.
Masdar telah menyampaikan minatnya berinvestasi mengembangan energi terbarukan di Indonesia. Jonan menyampaikan bila Masdar bisa memberikan harga 6 sen per kwh, dia akan memberikan persetujuan investasi.
"Tidak perlu 2,99 sen per kwh, bila bisa 6 sen per kwh saja saya teken langsung," kata Jonan.
(detik.com
Posting Komentar
Facebook Disqus