Dilihat kali
Foto: Angling Aditya/detikcom |
SEMARANG, Realitasnews.com - Sudah bukan rahasia kalau riwayat pendidikan formal Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hanya lulusan SMP dan berhenti ketika kelas XI SMA. Namun hal itu tidak menghambatnya memperoleh gelar doktor honoris causa dari Universitas Diponegoro Semarang.
Susi pun punya pesan kepada orang-orang yang dulu mengalami nasib yang sama dalam jalur pendidikan dan ingin turut serta membangun Indonesia.
Susi mengakui dirinya masih merasa belum pantas menerima gelar kehormatan tersebut. Ketika konfrensi pers di gedung Widya Puraya Undip Semarang, Susi mengungkapkan dirinya penuh kontorversi bahkan sejak pengangkatan dirinya sebagai menteri. Saat awal-awal menjabat ternyata banyak orang yang mengomentari soal pendidikannya itu.
"Saya yang hanya SMA kelas 2, sudah 34 tahun saya tanpa gelar. Presiden sudah tahu saat mengangka saya (sebagai menteri). Beliau ambil konsekuensi kontorversi, parahnya diberi wilayah 2/3 Indonesia yang merupakan laut kepada menteri yang tidak berpendidikan tinggi ini," kata Susi, Jumat (2/12/2016).
Ia pun tidak main-main dengan amanah yang sudah diberikan sehingga keluar berbagai kebijakan-kebijakan tegas untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satunya yaitu menertibkan illegal fishing yang ternyata dilakukan oleh perusahaan besar dari luar negeri danmenyebabkan kerugian bagi Indonesia sangat banyak dari sektor perikanan. Tindakan tegasnya yaitu menenggelamkan kapal yang dipakai pelaku illegal fishing.
"Jadi sekarang seolah penenggelaman kapal identik dengan kebijakan Presiden Jokowi dan Susi, padahal itu sesuai Undang-undang. Di Undang-undang perikanan, kita tidak bisa penjarakan nahkoda asing tapi lokal boleh, ini aneh, tapi disebutkan ada soal peneggelaman kapal, mungkin itu lolos dari para calo makelar Undang-undang. Saya kemudian izin ke Presiden, maka tenggelamkan," terang Susi.
Selain soal illegal fishing, kebijakan Susi lainnya juga dianggap memberikan efek positif kepada negara. Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama mengatakan, meski tidak lulus SMA, Susi sudah memperoleh pengakuan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) atau setara dengan doktor.
"Mohon maaf, beliau tidak lulus SMA, tapi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mengakui dalam kategori 9, itu bukan barang gampang. Itu level tertinggi," kata Yos.
Berbagai proses kajian ilmiah sudah memenuhi dan juga persetujuan dari para guru besar serta senat sudah diperoleh. Oleh sebab itu Undip merasa Susi memang layak mendapatkan gelar kehormatan itu.
"Kita juga angkat sebagai alumni kehormatan Universitas Diponegoro," tegasnya.
Sementara itu Susi menambahkan gelar yang diperolehnya itu diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang yang ingin memajukan Indonesia namun pernah terkendala masalah pendidikan. Menurut Susi, integritas dibutuhkan agar tetap terjaga kehormatannya meski pendidikan tidak tinggi.
"Mudah-mudahan gelar ini bisa memberikan inspirasi pada kawan-kawan seandainya anda sempat tidak menyelesaikan sekolah, tetaplah berkarya total, berkomitmen dan integritas tinggi, kredibilitas pertahankan. Intergritas menjadi modal kita menjadi terhormat karena apalah artinya gelar, harta, dan lainnya bila integritas tidak punya dan kita ternista karena tidak punya integritas. Itu saja yang saya punya sebgai warga negara dan manusia Indonesia yang ingin majukan negaranya," terang Susi.
Untuk diketahui, Susi menjalani gladi bersih untuk pemberian gelar kehormatan tersebut di gedung Prof Soedarto Undip. Cara inti akan digelar di tempat yang sama hari Sabtu (3/12/2016) dan rencananya dimulai pukul 10.00 WIB.
(detik.com)
Posting Komentar
Facebook Disqus