Dilihat kali
Keluarga dari TKW Dewi Kristina (Foto: Muhammad Aminudin/detikcom) |
Pelaksana tugas (Plt) Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang Yoyok Wardoyo mengatakan, Dewi diketahui memegang paspor Indonesia dengan nomor AP 311974 beralamat di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, RT015/RW003, Kabupaten Malang.
Perempuan berstatus janda empat anak ini diperkosa dan dibunuh di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia, pada 20 November 2016 sekitar pukul 14.30 WIB. Korban ditemukan tewas dengan luka bekas pukulan benda tumpul di kepala.
"Kami masih kesulitan mencari PJTKI (Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia) yang memberangkatkan korban. Setelah ditemukan meninggal, jenazah korban dibawa ke di Unit Forensik RS Sungsi Buloh Selangor," kata Yoyok disela menyambut kedatangan jenazah korban di rumah duka, Kamis (24/11/2016).
Foto: Muhammad Aminudin/detikcom
|
Ditambahkan, pemulangan jenazah korban atas permintaan anggota keluarga. Sebelumnya, jenazah Dewi tersimpan selama berhari-hari di rumah sakit. "Atas permintaan anaknya yang bernama Nanda Dwi Nobela, jenazah Almarhumah dimakamkan di Pakisaji, sehingga Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur memulangkan jenazah korban," tambah Yoyok.
Sementara isak tangis pecah saat peti jenazah Dewi tiba di rumah duka. Sanak keluarga serta anak perempuannya tak kuasa menahan sedih atas kematian korban. Keluarga bersyukur jenazah Dewi akhirnya bisa dipulangkan dan selama ini tidak mengetahui korban berangkat ke Malaysia menggunakan jasa pengerah TKI legal atau ilegal.
Foto: Muhammad Aminudin/detikcom
|
Menurutnya, korban berangkat merantau ke Malaysia sejak delapan tahun silam. Namun sudah pernah pulang dua kali dan kembali lagi dan diketahui bekerja di sebuah restoran yang ada di Selangor Malaysia. Sejak keberangkatan yang terakhir, korban tidak pernah kirim uang untuk keluarga di Pakisaji.
"Bahkan,sebelum ada info meninggal dunia itu, korban sempat meminta uang kiriman dari keluarga di sini (Pakisaji) untuk biaya pulang," terangnya.
Dan saat itu, lanjut Subagyo, keluarga sempat mengirimkan uang sebesar Rp 6 juta pada 1 November 2016 lalu, dan diterima korban tiga hari selanjutnya.
Namun, pada Minggu, (06/11/2016) lalu keluarga mendengar kabar dari temannya di Malaysia bahwa Dewi meninggal dunia diduga akibat dibunuh sebelum diperkosa.
"Sebelum meninggal adik saya ini memutuskan akan kembali ke rumah karena keberangkatan kerja yang terakhir tidak bisa mengumpulkan uang, sehingga meminta kiriman uang dari Indonesia," jelasnya.
Apalagi, korban sempat mengatakan permit atau izin tinggal kerjanya sudah habis, sehingga kerap kali sembunyi-sembunyi saat ada razia permit dari Kepolisian Malaysia.
(detik.com)
Posting Komentar
Facebook Disqus