Dilihat kali
Gubernur Kepri Nurdin Basirun Bersama Pimpinan DPRD Kepri (Fhoto : dok realirasnews.com) |
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com - Hubungan DPRD dengan
Pemprov Kepri kembali riuh. Komentar Sekdaprov Kepri yang mengatakan tidak
perlu mengundang DPRD Kepri dalam pelantikan eselon beberapa hari lalu
memancing kecaman dari seluruh pimpinan DPRD Kepri.
Ketua DPRD Kepri Jumaga
Nadeak mengatakan bahwa DPRD dan Pemprov Kepri merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan sesuai dengan Undang-Undang.
"Saya rasa keliru
kalau sekda bicara seperti itu. Apapun kegiatan di DPRD yang menyangkut
pemerintahan dan kepentingan umum diketahui Pemprov dan begitupun
sebaliknya," kata Jumaga di Kantor Kemenkumham Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Hubungan dalam
pemerintahan ini, sambungnya, sesuai dengan semangat Gubernur yang selalu
mendengung-dengungkan konektifitas hati dalam menjalankan pemerintahan.
Konektifitas ini juga sudah sejalan dengan lembaga-lembaga lainnya.
"Pelantikan
Kakanwil, sampai pelantikan Pramuka saja kita diundang. Masa pelantikan pejabat
dilingkungan Pemprov malah tidak di beritahu," katanya lagi.
Jumaga juga menjelaskan
bahwa DPRD harus hadir dalam pelantikan pejabat bukan tanpa alasan. Sebab, DPRD
harus ikut mengawasi pejabat-pejabatnya yang akan menjadi mitra kerjanya.
"Ya kita harus
mengawasi juga. Jangan sampai nanti Gubernur menunjuk pejabat yang duduk karena
faktor nepotisme, dan tidak sesuai dengan kompetensinya," papar Jumaga.
Komentar senada juga
datang dari Wakil Ketua DPRD Kepri, Riski Faisal. Ia menilai bahwa para pejabat
yang nanti menjabat merupakan mitra dari pemerintah. Sebagai mitra, sudah
sepatutnya DPRD mengetahui siapa saja pejabat yang akan bekerjasama dengan
mereka.
"Jangan dipikir
kami ingin menghambat. Justru kami sedang menjalankan tugas. Jadi DPRD ini
jangan ditinggalkan, apalagi dimusuhi," kata Riski.
Wakil ketua III DPRD
Amir Hakim Siregar juga melihat pelantikan mendadak tanpa pemberitahuan
dinilainya kurang beretika. Padahal UU 23 tahun 2014 mengamanatkan pelaksanaan
pemerintahan dilakukan bersama-sama.
"Jadi kalau
mendadak tanpa pemberitahuan, biasanya ada yang ditutupi. Tapi ya,
mudah-mudahan tidak," kata Amir Hakim.
Namun demikian, Ia
sepakat untuk menggelar rapat kerja dengan pemerintah untuk mendengarkan
keterangan lebih jelas.
Komentar lebih halus
datang dari Wakil Ketua II DPRD, Husnizar Hood. Ia mencoba berprasangka baik
jika pemerintah lupa mengkomunikasikan rencana pelantikan ini.
"Mungkin mereka
lupa. Tapi ya memang, untuk pertama kalinya dalam sejarah, baru kali ini kita
tidak diberitahu," keluhnya.
(hms/tim)
Posting Komentar
Facebook Disqus