Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Sekda Kota Tanjung Pinang, Riono (Fhoto : istimewa)

TANJUNG PINANG, Realitasnews.com - Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) menggunakan sinergi platform kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya, di Kabupaten/Kota serta pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat untuk mempercepat penanganan kumuh perkotaan dan gerakan 100-0-100 dalam rangka mewujudkan pemukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.

" Untuk penanganan Kota kumuh di Kota Tanjungpinang, kita sudah melakukan pemetaan di beberapa titik, salah satunya lokasi di Jalan Raja Haji Fisabillilah Km. 8, sudah kita usulkan ke pemerintah pusat untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa), dengan lahan seluas 5000 ha, sedangkan untuk penanganan kawasan kumuh di wilayah Tanjung Unggat dan Kampung Bugis ".kata Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Drs. Riono, M. Si, sebelum membuka Lokakarya Sosialisasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dan Workshop Strategi Komunikasi Tahun 2016 Kota Tanjungpinang, di Hotel Sunrise City, Selasa (15/11/2016)

Riono menjelaskan, untuk mewujudkan hal itu, tentunya pemerintah tidak dapat melakukan sendiri, salah satu upaya yang kita lakukan adalah dengan menggandeng BUMN dan BUMD, bahkan pengusaha, misalnya taman kota dikelola oleh pihak perbankan melalui dana CSR nya. Dan pemko sendiri masih terus melaksanakan program bagi masyarakat yang kurang mampu.

" Meski kondisi keuangan daerah masih defisit, namun program-program di masyarakat tetap kita jalankan, seperti rumah tidak layak huni (RTLH), Raskin, dan KUBE ", Tandasnya

Riono menambahkan, bahwa kawasan permukiman kumuh saat ini luasnya 38.431 ha, 23.473 ha diantaranya berada di wilayah perkotaan dan 11.957 ha berada diwilayah perdesaan.

“ Khusus untuk wilayah perkotaan, Direktorat Jenderal Cipta Karya melaksanakan berbagai program penanganan permukiman kumuh salah satunya adalah Program KOTAKU, " jelas Riono.

Untuk mencapai target 100 persen akses air minum, ,lanjut Riono,  0 persen kawasan pemukiman kumuh, dan 100 persen sanitasi (100-0-100), pemerintah tentunya perlu peran serta dan sinergi dari masyarakat, pemrintah pusat serta stakeholder.

" Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman ketrampilan peserta dalam menyusun strategi komunikasi sehingga adanya perubahan sikap dan perilaku masyarakat untuk hidup bersih, sehat, dan produktif, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan kawasan proritas kumuh di Kota ini ".Tutur Riono

Berkaitan dengan penilaian Adipura, Riono menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, jangan membakar sampah, dan buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan," Ucap Riono, diikuti Bacaan Bismallah, tanda dibukanya kegiatan itu.

Acara itu dilanjutkan dengan penyerahan profil Kota Tanjungpinang dari Budi Effendi, ST, Askot Mandiri Kota Tanjungpinang Program KOTAKU kepada Sekda, Drs. Riono, M. Si.

Turut hadir pada acara itu, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Robert Pasaribu, jajaran SKPD, Camat, Lurah, serta Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), yang sekaligus peserta pada acara itu.


(pay)

Posting Komentar

Disqus