Dilihat kali
Sekda Kota Tanjung Pinang, Riono (Fhoto : istimewa) |
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com - Program Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) menggunakan sinergi platform kolaborasi antara pemerintah daerah
dan pemangku kepentingan lainnya, di Kabupaten/Kota serta pembangunan
infrastruktur berbasis masyarakat untuk mempercepat penanganan kumuh perkotaan
dan gerakan 100-0-100 dalam rangka mewujudkan pemukiman yang layak huni,
produktif dan berkelanjutan.
" Untuk penanganan
Kota kumuh di Kota Tanjungpinang, kita sudah melakukan pemetaan di beberapa
titik, salah satunya lokasi di Jalan Raja Haji Fisabillilah Km. 8, sudah kita
usulkan ke pemerintah pusat untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa
(rusunawa), dengan lahan seluas 5000 ha, sedangkan untuk penanganan kawasan
kumuh di wilayah Tanjung Unggat dan Kampung Bugis ".kata Sekretaris Daerah
Kota Tanjungpinang, Drs. Riono, M. Si, sebelum membuka Lokakarya Sosialisasi
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dan Workshop Strategi Komunikasi Tahun 2016
Kota Tanjungpinang, di Hotel Sunrise City, Selasa (15/11/2016)
Riono menjelaskan, untuk mewujudkan hal itu, tentunya pemerintah
tidak dapat melakukan sendiri, salah satu upaya yang kita lakukan adalah dengan
menggandeng BUMN dan BUMD, bahkan pengusaha, misalnya taman kota dikelola oleh
pihak perbankan melalui dana CSR nya. Dan pemko sendiri masih terus
melaksanakan program bagi masyarakat yang kurang mampu.
" Meski kondisi
keuangan daerah masih defisit, namun program-program di masyarakat tetap kita
jalankan, seperti rumah tidak layak huni (RTLH), Raskin, dan KUBE ",
Tandasnya
Riono menambahkan,
bahwa kawasan permukiman kumuh saat ini luasnya 38.431 ha, 23.473 ha
diantaranya berada di wilayah perkotaan dan 11.957 ha berada diwilayah
perdesaan.
“ Khusus untuk wilayah
perkotaan, Direktorat Jenderal Cipta Karya melaksanakan berbagai program
penanganan permukiman kumuh salah satunya adalah Program KOTAKU, " jelas
Riono.
Untuk mencapai target 100 persen akses air minum, ,lanjut Riono, 0 persen kawasan pemukiman kumuh, dan 100
persen sanitasi (100-0-100), pemerintah tentunya perlu peran serta dan sinergi
dari masyarakat, pemrintah pusat serta stakeholder.
" Melalui
sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman ketrampilan peserta dalam
menyusun strategi komunikasi sehingga adanya perubahan sikap dan perilaku
masyarakat untuk hidup bersih, sehat, dan produktif, serta meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam penanganan kawasan proritas kumuh di Kota ini
".Tutur Riono
Berkaitan dengan
penilaian Adipura, Riono menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk
menjaga kebersihan lingkungan, jangan membakar sampah, dan buanglah sampah pada
tempat yang telah disediakan," Ucap Riono, diikuti Bacaan Bismallah, tanda
dibukanya kegiatan itu.
Acara itu dilanjutkan
dengan penyerahan profil Kota Tanjungpinang dari Budi Effendi, ST, Askot
Mandiri Kota Tanjungpinang Program KOTAKU kepada Sekda, Drs. Riono, M. Si.
Turut hadir pada acara
itu, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Robert Pasaribu, jajaran
SKPD, Camat, Lurah, serta Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), yang sekaligus
peserta pada acara itu.
(pay)
Posting Komentar
Facebook Disqus