Dilihat kali
![]() |
Polisi Mengamankan Dua Buah Montir Yang Ditemukan Nelayan (Fhoto : Aljupri/realitasnews.com) |
KARIMUN, Realitasnews.com - Dua buah montir yang diduga berasal dari zaman
perang dunia ke II tersangkut jaring nelayan yang bernama Zulkifli saat melaut
di perairan Ukau, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun pada Minggu (23/10/2016)
lalu. Montir ini setelah diperiksa petugas ternyata masih aktif.
Zulkifli sendiri tidak mengetahui jika besi
berbentuk jantung buah pisang tersebut merupakan barang yang dapat menyebabkan
ledakan. Ia sempat membawanya di atas kapalnya beberapa hari hingga kapalnya
berlabuh.
Istri Zulkifli kemudian menyerahkan mortir tersebut
ke kakaknya, Nurbianto yang tinggal di RT/RW 03/01, Kelurahan Teluk Air,
Kecamatan Karimun. Bahkan pihak keluarga Zulkifli yang juga tidak mengetahui
sempat berniat menjualnya ke pengumpul besi tua.
"Sempat mau dijual ke pengumpul besi tua,
tapi sudah tutup makanya tidak jadi dijual. Kalau Zulkifli sekarang sudah
melaut lagi," kata Nurbianto, kakak Ipar Zulkifli saat dijumpai di Polsek
Tanjungbalai, Rabu (2/11/2016) siang.
Montir ini diketahui petugas setelah Zulkifli
mengungahnya di media sosial. Pada Rabu siang sejumlah polisi dan pewarta
mengunjungi kediaman Nurbianto. Setelah
diperiksa, polisi langsung membawa mortir tersebut ke Mapolsek Balai untuk
diamankan.
Sesaat kemudian, Kepala Brimob Subden 4 Den A
Pelopor Tanjung Balai Karimun Ipda Rizal Rahim dan beberapa anggotanya mendatangi
Mapolsek untuk memeriksa kembali barang temuan Zulkifli itu. Rizal pun
menyebutkan jika benda itu merupakan bahan peledak jenis mortir yang masih
aktif yang dapat membahayakan.
"Ini merupakan jenis mortir. Meski diluarnya
berkarat tapi kita duga masih aktif," kata Rizal usai melakukan pemeriksaan.
Rizal menambahkan telah berkoordinasi dengan
pimpinannya terkait temuan masyarakat ini. Ia menyebutkan untuk saat ini bahan
peledak tersebut akan diamankan terlebih dahulu di Mako Subden 4 Den A Pelopor Tanjung
Balai Karimun sebelum dibawa ke Unit Gegana Brimobda Kepri di Batam.
"Nanti akan diperiksa lebih lanjut
menggunakan x-ray. Kemungkinan akan dimusnahkan," jelasnya.
Sebelumnya, lanjut Rizal, beberapa mortir juga
pernah ditemukan di daerah lain seperti di Batam yang kondisinya luarnya
berkarat akan tetapi masih aktif. Rizal menduga mortir temuan ini merupakan
bahan peledak pada zaman perang dunia ke II dulu.
"Sepertinya mortir ini sudah lama tenggelam
di laut. Mungkin saja berasal dari kapal-kapal perang zaman dulu. Untuk
memastikannya nanti Satuan Gegana Brimob Polda Kepri di Batam yang
memeriksa," tuturnya. (Jup)
Posting Komentar
Facebook Disqus