Dilihat kali
Djart saat berkampanye di Kramat Pulo. Foto: Rachman Haryanto/detik.com |
"Jadi ada tadi sekelompok warga, saya enggak tahu itu dari organisasi apa. Intinya dia menolak kedatangan Ahok. Karena saya dianggap merupakan bagian dari Pak Ahok, dia mengatakan juga menolak saya," ujar Djarot di Kembangan Utara, Jakarta Barat, Rabu (9/11/2016).
"Saya bilang kepada mereka, saya ketemu mereka. Saya minta di mana komandannya, saya ingin ketemu. Mereka pada lari," lanjutnya.
Saat bertemu dengan sekelompok pemuda itu, Djarot menyampaikan bahwa dalam proses demokrasi Pilgub setiap pasangan calon bebas melakukan kampanye di wilayah mana saja, tanpa ada aturan khusus berupa pelarangan bagi salah satu pasangan memasuki wilayah.
"Begitu saya ketemu salah seorang yang saya pikir komandannya, saya beri tahu bahwa ini dalam rangka kampanye Pilkada, setiap kandidat boleh masuk ke mana saja. Kalian tidak boleh menolak. Itu ada dalam UU Pilkada dan kalian bisa dilaporkan Bawaslu," terang Djarot.
Dalam kesempatan itu Djarot juga mengatakan, bahwa dirinya dan Ahok berniat baik untuk mengunjungi warga DKI untuk mendengar keluhan serta aspirasi.
"Niat kami baik. Niat kami menyerap aspirasi warga. Saya banyak menemukan persoalan-persoalan itu. Dan kalian lihat bahwa masyarakat tidak menolak kami. Mereka senang," katanya.
(dtk)
Posting Komentar
Facebook Disqus