Dilihat kali
Sekda Kota Tanjung Pinang, Drs Riono M.Si Memimpin Rapat Koordinasi TPID (Fhoto : realitasnews.com) |
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com - Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Drs. Riono, M. Si mendesak
BUMD kota Tanjung Pinang agar menindak lanjuti MoU dengan daerah penghasil
bahan pokok. Hal ini dimaksudkan agar pasokan bahan pokok di kota Tanjung
Pinang dapat terpenuhi agar kota Tanjung Pinang terhindar dari inflasi.
Menjelang perayaan Natal
dan Tahun Baru nanti, tentunya akan ada kenaikan sejumlah bahan pokok, selain
itu, naiknya ongkos transportasi udara akan berpengaruh terhadap inflasi,” kata
Riono saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
yang digelar di Ruang Rapat Lt. 2 Kantor Walikota, Senggarang, Senin (14/11/2016).
Rapat tersebut diikuti
oleh Plt. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Perwakilan Bank
Indonesia (BI) Provinsi Kepri, Bulog, BUMD, PLN, BPS, APINDO, serta unsur SKPD
yang tergabung dalam TPID Kota Tanjungpinang.
Rapat TPID yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan ini, guna
mengantisipasi inflasi di Daerah Kota Tanjungpinang, terutama jelang perayaan
Natal dan Tahun Baru.
Hal lainnya, lanjut
Riono, dengan dibukanya penerbangan langsung dari Cina ke Tanjungpinang,
tentunya akan menambah kunjungan wisatawan ke Kota ini, dengan menginapnya para
wisatawan di Kota ini, mereka akan mencari kebutuhan lainnya, misalnya memburu
kuliner di Kota ini, apabila ketersedian barang tidak mencukupi, maka akan
mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok," Terangnya
Dikesempatan itu, Riono
selaku Ketua TPID Kota Tanjungpinang menyampaikan apresiasinya kepada BUMD
karena telah menjual cabai dibawah harga pasar, dan ini sangat membantu
masyarakat," Ucapnya
Kepala Perwakilan BI
Provinsi Kepri, Gusti mengatakan inflasi di bulan Oktober didorong oleh
kenaikan harga cabai yang menjadi fenomena nasional, dimana kenaikan harga
cabai merah yang cukup signifikan tidak hanya terjadi di Tanjungpinang tetapi
juga di beberapa provinsi lainnya
Meski demikian, laju
inflasi Tanjungpinang masih dalam koridor sasaran target inflasi 2016 sebesar 1
persen, untuk menekan inflasi, ada beberapa strategi pengendalian inflasi yang
bisa kita lakukan, yaitu, memastikan ketersediaan pasokan komoditas, menjaga
kelancaran ditribusi, memastikan keterjangkauan harga dan melakukan kebijakan
pengendalian inflasi yang terjadwal selama 3 bulan sampai dengan bulan Desember.
Disamping itu, perlu
menjaga kecukupan bahan pangan strategis dengam inspeksi atau sidak ke
distributor dan menghimbau pedagang untuk mempersiapkan buffer stock, mendorong
gerakan urban farming, serta meningkatkan koordinasi distributor barang dengan
instansi terkait, seperti mengutamakan bongkar muat bahan pangan, dan
lain-lain," Jelasnya
(pay/hms)
Posting Komentar
Facebook Disqus