Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


Plt Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Drs S Erlangga (Fhoto : Humas Polda Kepri)
BATAM, Realitasnews.com –  Polda Kepri membantah atas beredar rumor di Media sosial  akhir-akhir ini yang menyampaikan bahwa di Batam akan berlangsung aksi Demo besar-besaran pada tanggal 14 sampai dengan 16 November 2016 dan pasca aksi pembakaran rumah oleh warga kampung harapan swadaya Bengkong Sadai, yang menggambarkan seolah-olah Kota Batam saat ini dalam kondisi yang rusuh dan kacau.

 “Sampai saat ini situasi Kota Batam Aman dan Kondusif, pihak Kepolisian masih terus bekerja baik siang maupun malam, unit-unit patroli masih terus berlangsung baik di lingkungan perumahan warga, pusat keramaian maupun di tempat-tempat kegiatan masyarakat”. kata plt Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Drs S Erlangga dalam rilisnya.

Sehubungan dengan aksi anarkis yang terjadi di Kampung Harapan Swadaya Bengkong Sadai Batam, Erlangga menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi pada saat Eksekusi lahan seluas 4,082 hektare milik PT Glory Point yang ditempati oleh warga di Kampung Harapan Swadaya, Bengkong Sadai, Batam.

“Tim eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Batam yang dibantu 570 personil polisi dan TNI dihadang dan diserang ratusan warga dengan bom molotov, Warga juga membakar ban bekas untuk menghalangi langkah tim eksekusi,” jelas Erlangga.

Sebagian bom Molotov, lanjut Erlangga,  yang dilemparkan warga mengenai salah satu rumah di Perumahan Glory Home, yang lokasinya bersebelahan dengan lahan yang dieksekusi, Api langsung cepat membesar dan merembet ke rumah lainnya selanjutnya tujuh unit mobil pemadam kebakaran yang sudah disiagakan langsung dikerahkan untuk memadamkan api.
  
“Sampai saat ini situasi kota Batam dalam keadaan aman dan terkendali kedepannya eksekusi lahan tersebut dilakukan dengan cara pendekatan baik dari pemerintahan maupun pendekatan dari pengusaha dengan mencari solusi yang terbaik, kata Erlangga.

Dikatakan Erlangga, Kota Batam Merupakan Kota Madani yang masyarakatnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama, ras dan suku dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi keutuhan Negara, jadi tidak benar berita di Sosial Media yang menyatakan bahwa akan ada pengusiran terhadap etnis tertentu di Kota Batam.

(pay/hms)

 
 





Posting Komentar

Disqus