Dilihat kali
Ilustrasi |
Pembahasan itu dilakukan dalam Rapat rutin Tim Pengendalian Inflasi daerah (TPID), digelar di Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Walikota Tanjungpinang, Senggarang. Rapat dimpin oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan, Drs. Ali Hisyam serta jajaran instansi terkait.
Dalam rapat itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan, Drs. Ali Hisyam, mengatakan berkenaan dengan hibah beras, gula dan bawang dari Bea cukai Batam dan Karimun, barang-barang tersebut akan didistribusikan kepada rumah tangga sasaran di Kota ini, Ia berharap, pendistribusian ini mampu memberi efek terhadap laju inflansi dimana kebutuhan dari rumah tangga sasaran bisa disuplai melalui hibah yang ada," Katanya
Dari data yang ada, Evaluasi catatan pergerakan inflasi kota Tanjungpinang bulan September sebesar 0.13%. Peningkatan inflasi yang terjadi masih dipengaruhi oleh dampak curah hujan yang tinggi (fenomena La Nina).
Upaya antisipasi peningkatan inflansi yang dilakukan TPID dengan mengindikasikan rencana aksi 4k (memastikan ketersediaan pasokan komuditias, menjaga kelancaran distribusi, memastikan keterjangkauan harga dan melakukan komunikasi kebijakan pengendalian inflasi) yang terjadwal selama 3 Bulan sampai dengan Bulan desember.
" Melakukan pemantauan secara rutin dan mendorong pedagang untuk mempersiapkan buffer stock, mendorong gerakan urban farming yang lebih masif. Mengadakan press release mengenai perkembangan harga melalui optimalisasi pusat harga pangan strategis (PIHPS) dengan media publikasi RRI yang dikoordinasi oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Tanjungpinang ", Terangnya
Sementara itu, Yuda perwakilan Bulog Kota Tanjungpinang memastikan ketersediaan beras dipasaran terpenuhi sampai Bulan maret 2017. Melaui rapat ini bulog juga menghimbau masyarakat yang ingin menjadi distributor beras premium bisa melakukan kerjasama dengan bulog.
Tegus, perwakilan Dinasperindag akan berupaya untuk membuka outlet disetiap kelurahan agar dapat menjual gula murah yang bekerjasam dengan bulog (hms)
Posting Komentar
Facebook Disqus