Dilihat kali
Foto: Dok. BNPB |
"Berdasarkan laporan sementara semua korban adalah masyarakat lokal. Tidak ada warga asing," kata Kepala Pusat Data, Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (16/10/2016).
Sutopo menjelaskan, banyaknya orang yang menyeberang membuat jembatan tak kuat menahan beban. Beberapa pengendara motor dan warga yang tengah berjalan kaki tercebur ke laut.
"Sebelum runtuh sudah goyang-goyang kemudian ambruk. Beberapa pengendara motor dan orang sehingga jatuh ke laut yang sedang surut. Beberapa warga yang ada di lokasi langsung berusaha menyelamatkan korban. Beberapa korban yang jatuh ada yang langsung berenang dan berjalan di selat," ungkapnya.
Sementara itu, Petugas BPBD Klungkung Wayan Aryawan menyatakan ambruknya jembatan terjadi saat masyarakat lokal tengah ingin melakukan upacara adat di Nusa Ceningan. Sebelum ambruk, masyarakat sudah diimbau untuk tidak menggunakan jembatan tersebut karena tengah dalam kondisi rusak.
Jembatan Kuning di Lembongan Bali (Foto: Screenshot via google) |
"Tidak ada korban WNA. Kebetulan ada upacara di Nusa Ceningan jadi mereka mau enggak mau harus nyebrang lewat situ karena jembatan itu satu-satunya jalan menuju Nusa Ceningan," kata Wayan saat dikonfirmasi terpisah.
Dari 9 korban meninggal dunia, 8 orang yang berhasil diidentifikasi adalah:
1. I Wayan Sutamat (49) asal Jungut Batu.
2. Putu Ardiana (45) Lembongan.
3. Ni Wayan Merni (55) warga Jungut Batu.
4. I Putu Surya (3) warga Jungut Batu
5. I Gede Senan (40)warga Kutampi
6. Ni Wayan Sumarti (56) warga Dusun Klatak
7. Ni Putu Krisna Dewi, (9)
8. Ni Kadek Mustina (6). (dtk)
Posting Komentar
Facebook Disqus