Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Kapolda Kepri, Sam Budigusdian Didampingi Kabid Humas Polda Kepri,AKBP Hartono SH Saat Menggelar Ekpos Perkara Di Mapolda Kepri Nongsa Batam (Fhoto : Kabid Humas Polda Kepri)
BATAM,Realitasnews.com - Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian didampingi Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono SH menyebutkan polisi menemukan  satu pucuk senjata Bahu atau senapan angin menyerupai AK 101 merk Sharp Onova milik LH terduga teroris.

Hal ini disampaikannya melalui press releases nomor 122/IX /2016 hasil gelar ekspos perkara di Mapolda Kepri, Nongsa, Batam, Senin (5/9/2016)

"Bukan senjata AK  47 seperti  yang ramai diberitakan di media selama ini,"kata Sam Budhigusdian

Senjata tersebut, lanjut Sam Budigusdian ditemukan di rumah Robert teman LH di perumahan Taman Pesona Indah, Batu Aji, Batam.

"Saat ini kami sedang mendalami terkait asal usul maupun peruntukan senjata ini," ujar Sam Budigusdian.

LH sendiri diamankan tim densus 88 Mabes Polri pada Sabtu, (3/9/2016) pagi sekitar pukul 10.5 wib di warnet Matrix, pertokoan Fanindo,kecamatan Batu Aji, Batam.

Sam Budigusdian menyebutkan LH diduga jaringan teroris yang tergabung dalam kelompok Khitabah Gonggong Rebus pimpinan Gigih Rahmat Dewa.

Pria berumur  24 Tahun ini, Kata Sam, tuna karya tinggal di rumah kakak kandungnya inisial SH di Komplek perumahan Taman Carina Blok 41, nomor 4, Batu Aji, Batam.

Saat dilakukan penangkapan, lanjut Sam polisi mengamakan sejumlah barang bukti diantaranya : satu unit hand phone, satu unit kenderaan roda dua merk Yamaha Xeon bernomor polisi BP 5519 JG, satu buah dompet.

Lebih jauh Sam Budhigusdian menjelaskan hasil penggeledahaan dari tempat tinggal LH polisi menemukan barang barang berupa :

  1. Satu buah paspor atas nama LH no Paspor B3350747, 
  2. Dua buku tabungan Bank Mandiri atas nama LH,
  3. Satu buah buku dengan judul “Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW” pengarang Moenawar Chalil, Penerbit PT.Bulan Bintang.
  4. Satu buah buku dengan judul “Perang Akhir Zaman satu kepastian yang akan tiba demi kedamaian sejati di bumi” karangan Abu Rabbani Abdullah, penerbit Hanif.
  5. Satu buah dompet merk Hardline warna biru hitam.
  6. Satu buah ATM Mandiri.
  7. Dua lembar sertifikat kursus mengelas yang dikeluarkan oleh biro jasa pelatihan Batam Skill Academy ( BSA )
  8. Satu lembar daftar riwayat hidup atas nama LH.
  9. Satu buah buku catatan kecil.

Penangkapan LH, dikatakan Sam masih ada terkaitan dengan kelompok Khitabah Gonggong Rebus/Gigih rahmat (KGR).

"Peranan LH dianggap membantu menyembunyikan DPO teroris atas nama D asal Uighur bersama kelompok KGR, LH diduga menerima aliran dana dari ETIM (East Turkistan Islam Movement)

Saat diperiksa oleh tim Densus 88 , Kata Sam, ada lima pengakuan LH diantaranya
  1. Ia mengaku akan berangkat ke Singapura dengan tujuan mencari pekerjaan untuk membantu ibunya di kampung.
  2. Ia mencari pekerjaan di Singapura atas tawaran namboru (ibu dari teman LH yang bernama SP) sebagai Cleaning Service dan petugas pasar malam di pulau Sentosa. Pekerjaan tersebut           ditawarkan saat LH berada di Laguboti Medan Sumatera Utara. 
  3. Terduga LH menerangkan bahwa namboru menyuruh LH untuk mencarikan lima orang lagi untuk sama sama bekerja di Singapura.
  4. Terduga LH dan rombongannya akan diberangkatkan melalui teman namboru di jasa pekerjaan tidak resmi namun lewat jalur transportasi resmi di pelabuhan Batam Center.
  5. LH menyampaikan tidak ada niat untuk berangkat ke Syria.

"Kini LH masih diamankan pihak kepolisian di tempat yang aman guna pengembangan penyelidikan atas keterkaitannya dengan kelompok teroris lainnya," jelas Sam Budigusdian.

Dalam konfrensi Pers tersebut Kapolda Kepri Brigjen Pol. Drs. Sam Budigusdian, MH, juga menyampaikan pesan Kamtibmas kepada seluruh masyarakat Kepulauan Riau bahwa saat ini situasi keamanan di Kepri masih kondusif, oleh karenanya silahkan beraktifitas seperti biasa dan pihak Kepolisian bertanggung jawab penuh terhadap keamanan dan keteriban di Kepri.

"Polda Kepri dan jajaran terus melakukan upaya Preemtif berupa Sosialisasi tentang pesan Kamtibmas disekolah sekolah, pasar,pertokoan dan pemukiman warga, Preventif melalui Patroli 1X24 jam, Represif berupa pengungkapan dan penangkapan pelaku kriminalitas yang meresahkan masyarakat," kata Sam

Namun demikian, lanjut Sam Budigusdian, kepolisan tetap memerlukan peran serta yang aktif kepada seluruh elemen masyarakat di Kepri dalam memberikan informasi sekecil apapun terhadap segala sesuatu aktifitas orang/kelompok yang mencurigakan khususnya terkait jaringan teroris atau pelaku kriminalitas lainnya.

"Mari bersama sama kita jaga situasi Kamtibmas di Kepri yang sudah kondusif ini agar dapat menciptakan wilayah Kepri yang aman dan damai,"tegas Sam Budigusdian (lian)


Editor : Lamra




Posting Komentar

Disqus