Dilihat kali
Foto: Kim Ju-sung/Yonhap via REUTERS
|
Penelitian radiasi tersebut dilakukan Jepang dengan mengerahkan jet-jet militernya.
Sumber-sumber militer Jepang seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (9/9/2016), tiga pesawat T-4 yang biasanya digunakan untuk melatih pilot-pilot tempur, telah dikerahkan. Pesawat-pesawat itu akan menganalisis sampel udara di sekitar wilayah Jepang untuk mendeteksi radiasi.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida bersumpah Jepang akan melontarkan protes keras jika benar Korut kembali melakukan uji coba nuklir.
"Akan melayangkan protes keras terhadap Korut dan segera melapor ke Dewan Keamanan PBB," tegasnya.
Hal yang sama dilakukan otoritas China. Kementerian Lingkungan Hidup China juga telah mulai melakukan pemantauan radiasi di wilayah-wilayah sepanjang perbatasan di China timur laut.
Otoritas Korut diyakini kembali melakukan uji coba nuklir untuk kelima kalinya pada Jumat (9/9/2016) ini. Keyakinan ini diperoleh setelah otoritas Jepang dan Korea Selatan (Korsel) mendeteksi gempa bumi buatan berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) di wilayah Korut.
Seperti dilansir AFP, Jumat (9/9/2016), gempa bumi itu terdeteksi di dekat lokasi uji coba nuklir Korut yang diketahui ada di Punggye-ri, saat negara tersebut merayakan Hari Pendirian yang menandai ulang tahun berdirinya negara komunis tersebut pada tahun 1948 lalu.
Otoritas Jepang dan Korsel menyebut getaran yang terdeteksi oleh badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sebagai gempa 5,3 SR itu, memiliki kemiripan dengan uji coba nuklir yang dilakukan Korut di Punggye-ri pada 6 Januari lalu.
"Gempa bumi buatan di Korut... kemungkinan besar adalah uji coba nuklir," sebut seorang pejabat Badan Meteorologi Korsel yang enggan disebut namanya, seperti dikutip kantor berita Korsel, Yonhap.
"Ada kemungkinan besar bahwa itu adalah uji coba nuklir, merujuk pada lokasi dan kekuatan gempa," timpal pejabat pemerintahan Korsel lainnya juga kepada Yonhap. (detik.com)
Posting Komentar
Facebook Disqus