Dilihat kali
 |
| Resti Rina Asih Penumpang Kapal Pompong Karam Di Rawat Di RSUD (Fhoto : batamtoday.com) |
Kepada sejumlah wartawan Resti Rina Asih seperti dikutip Batamtoday.com pada Senin (22/8/2016), Ia menjelaskan pada Minggu (21/8/2016) pagi sekitar pukul 09 wib ia bersama penumpang lainnya hendak berlayar ke pulau Penyengat dari pelabuhan penyengat Tanjung Pinang, menurutnya bersama dia ada 15 orang penumpang. Mereka sempat berlayar menuju pulau Penyengat selama 10 menit. Tiba tiba saja air masuk kedalam pompong yang mereka tumpangi.
"Saat air sudah masuk ke pompong saya sempat menelepon abang saya yang ada di Tanjung Pinang," ujarnya.
Tiba tiba saja saja, kata Resti, gelombang disertai angin kencang menghantam kapal pompong yang mereka tumpangi hingga karam.
Begitu kapal pompong karam, lanjut Resti penumpang lain berusaha menyelamatkan diri, sementara Ia bersama empat orang penumpang lain mengapung dengan memegang badan pompong yang masih terapung.
"Penumpang sudah pada berpencar menyelamatkan dirinya masing masing sementara kami memegang badan pompong yang masih terapung hingga kapal Baruna melintas dan melemparkan pelampung kepada kami," jelasnya
Namun pelampung yang dilemparkan kapal Baruna kepada mereka, dikatakan Resti, hanya dua pelampung saja, satu untuk lelaki dan satu lagi untuk seorang perempuan sementara ia tidak mendapat pelampung.
Walau Ia tidak mendapat bantuan pelampung, kata Resti, ia tidak putus asah, Ia melihat loggo merk bangunan bertuliskan "Restoran Sederhana" di tepi laut Tanjung Pinang. Resti mengaku dengan sekuat tenaga
Ia berenang menuju Restoran Sederhana tersebut. Perjuangannya itu ternyata tidak sia sia, saat mencapai tepi laut kakinya menginjakkan pasir, kebetulan di tepi laut banyak warga yang melihatnya dan langsung menolong dan membawanya ke RSUD Tanjung Pinang .
Editor : Lamra
Social Link