Dilihat kali
Realitasnews.com - Indonesia meraih medali pertama, melalui cabang panahan pada Olimpiade Seoul 1988, setelah mengikuti ajang olahraga dunia ini selama 36 tahun. Olimpiade selanjutnya di Barcelona 1992, pertama kalinya atlet Indonesia meraih medali emas. ‘Tradisi emas’ di cabang bulutangkis berlanjut sampai Olimpiade Beijing 2008. Di Olimpiade London, tim Indonesia meraih perak dan perunggu dalam cabang angkat besi. Inilah catatan momen terbaik dan prestasi Indonesia dalam ajang Olimpiade.
Olimpiade pertama Indonesia
Indonesia pertama kali ikut dalam ajang olahraga sedunia di Olimpiade Helsinki pada 1952 dengan mengirimkan tiga orang atlet. Di Olimpiade Melbourne 1956, Indonesia mengirimkan tim yang lebih besar berikut pemain sepakbola, yang sampai ke semifinal. Di semifinal tim sepakbola Indonesia sempat bermain imbang dengan Rusia 0-0, tetapi kemudian kalah dalam pertandingan ulangan 0-4. Rusia yang melaju ke final kemudian meraih medali emas.
Kiprah Indonesia di Olimpiade Muenchen 1972 sempat mendapatkan sorotan ketika atlet angkat besi Charlie Depthios yang memecahkan rekor dunia, tetapi sayangnya rekor itu diraih pada angkat keempat atau extra lift sehingga tak tercatat di Olimpiade.
Indonesia sempat absen dalam Olimpiade Moskow pada 1980, ketika itu banyak negara terutama AS dan Eropa yang memboikot ajang olimpiade yang digelar di ibukota negara yang masih bernama Uni Soviet, sebagai protes perang Soviet-Afghanistan.
Pada Olimpiade 1984, pelari Indonesia Purnomo menorehkan prestasi baru dengan masuk ke perempat final.
Medali pertama di Olimpiade Seoul 1988
Medali pertama di ajang olimpiade dipersembahkan oleh trio atlet panahan yang dikenal dengan tiga Srikandi, dengan meraih perak. Ketika itu Nurfitriyana S. Lantang, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani mengalahkan tim panahan AS.
Susi dan Alan raih medali emas pertama di Olimpiade Barcelona 1992
Susi Susanti ketika tampil di final Olimpiade Barcelona 1992. (Fhoto : bbc.com/indonesia.com) |
Emas kedua dipersembahkan pemain bulutangkis tunggal putra Alan Budikusuma dalam all Indonesian final, dengan mengalahkan Ardy Wiranata (medali perak). Sementara Hermawan Susanto meraih perunggu. Di ganda putra pasangan Eddy Hartono dan Rudy Gunawan juga meraih medali perak.
Olimpiade Atlanta 1996, tradisi emas diteruskan
Atlet bulutangkis Indonesia meneruskan tradisi perolehan emas, yang diraih pasangan ganda putra Rexy Mainaky dan Ricky Subagja. Di tunggal Putri, Susi yang merupakan juara bertahan memperoleh perunggu, sementara Mia Audina meraih perak. Di ganda Putra, pasangan Antonius Ariantho/ Denny Kantono meraih perunggu.
Pasangan Rexy Mainaky dan Ricky Subagja gembira ketika mengalahkan Kim
Hock Yap dan Soon Kit Cheah dari Malaysia di final Olimpiade Atlanta
1996. (Fhoto : bbc.com/indonesia) |
Di Australia, Indonesia meraih enam medali, bulutangkis masih menyumbangkan emas melalui ganda putra Tony Gunawan dan Candra Wijaya. Di ganda campuran Tri Kusharjanto dan Minarti Timur meraih perak, begitu pula Hendrawan di tunggal putra. Selain itu, atlet angkat besi putri Indonesia juga meraih tiga medali. Raema Lisa Rumbewas (perak, angkat besi 48 kg putri), Sri Indriyani ( perunggu, angkat besi 48kg putri), dan Winarti Binti Slamet (perunggu, angkat ebsi 53 kg putri).
Candra Wijaya (kiri) dan Tony Gunawan (kanan) berada di podium ketika meraih medali emas dalam Olimpiade Sydney. (Fhoto : bbc.com/indonesia) |
Bulutangkis tunggal Putra rebut emas di Olimpiade Athena 2004 (Fhoto : bbc.com/indonesia)
Pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia kembali merebut emas, melalui Taufik Hidayat dan perunggu oleh Sony Dwi Kuncoro. Sementara di ganda putra, Eng Hian dan Flandy Limpele memperoleh perunggu. Atlet Angkat besi putri Raema Lisa Rumbewas kembali meraih perak untuk kelas 56kg.
Olimpiade Beijing 2008, tradisi emas bulutangkis masih bertahan
Pebulutangkis ganda putra Markis Kido dan Hendra Setiawan yang meraih emas, sementara di ganda campuran Nova Widianto dan Liliyana Natsir mendapat perak. Sementara Maria Kristin Yulianti , andalan Indonesia di bulutangkis tunggal putri meraih perunggu.
Angkat besi masih ‘berjaya’ kali ini melalui Eko Yuli Irawan di kelas 56kg dan Triyatno pada 62 kg, keduanya meraih perunggu.
Tak ada emas di Olimpiade London 2012
Prestasi terbesar Indonesia dalam Olimpiade London diraih atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan (perunggu, angkat besi 62kg putra) dan Triyatno (perak, angkat besi 69kg).
Eko Yuli Irawan (perunggu, angkat besi 62kg putra).(Fhoto: bbc.com/indonesia) |
Social Link