Dilihat kali
Seoraqng Siswi SMP Mencatat Materi Pelajaran Gurunya Mengawasi Siswa Lain (Fhoto: Aljupri/realitasnews.com) |
KARIMUN, Realitasnews.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun
akan menerapkan program “ Full Day School ” jika telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan sebagai program
pendidikan yang baru di Indonesia. Sementara itu sejumlah guru di Karimun berharap agar Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Muhadjir Effendy dapat mengkaji ulang program Full Day School, pasalnya jika
diterapkan akan berdampak terhadap porsi kerja para tenaga pengajar.
Program Full Day School akan diterapkan terhadap siswa Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah dari mulai hari Senin sampai hari Jumat, porsi belajar selama
10 jam perhari, dari pukul 07.00 wibsampai dengan pukul 17.00 wib.
Waktu kegiatan belajar mengajar program Full Day School sama seperti program pendidikan ditahun sebelumnya, hanya saja pada program Full Day School setelah jam pelajaran mengajar selesai yakni dari pukul 14 wib hingga pukul 17 wib dilakukan kegiatan ekstrakulikuler.
Waktu kegiatan belajar mengajar program Full Day School sama seperti program pendidikan ditahun sebelumnya, hanya saja pada program Full Day School setelah jam pelajaran mengajar selesai yakni dari pukul 14 wib hingga pukul 17 wib dilakukan kegiatan ekstrakulikuler.
Menurut kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan kabupaten
Karimun, Riauwati saat ditemui realitasnews.com di ruang kerjanya, Rabu
(10/8/2016) menyebutkan Dinas Pendidikan kabupaten Karimun akan menerapkan
program Full Day School jika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah resmi membuat program Full Day School menjadi program pendidikan baru di Indonesia.
"Program ini mungkin telah di analisa oleh Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan sehingga mereka menilai program Full Day School dapat dijadikan program baru
pendidikan untuk diterapkan diseluruh Indonesia,” ujarnya.
Menurut Riauwati program Full Day School saat ini sedang menuai pro dan
kontra, progam ini dikatakannya sebagai salah satu langkah untuk menekan angka
kenakalan remaja.
“ Program Full Day School bertujuan untuk menekan angka kenakalan remaja,
namun langkah ini menurut saya kurang optimal pasalnya bisa saja si anak
melakukan kenakalan setelah usai proses belajar mengajar,” jelasnya.
Sementara
itu sebagian besar guru guru di Kabupaten Karimun merasa keberatan jika program
Full Day School di terapkan, pasalnya
akan berdampak terhadap porsi kerja mereka.
Seperti disampaikan
Zuraida, salah seorang guru disalah satu Sekolah Menengah Tingkat Pertama
kepada realitasnews.com menyebutkan ia berharap agar Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan mengkaji ulang rencananya untuk menerapkan Full Day School.
Pasalnya,
dikatakan Zuraida saat ini porsi durasi mengajar mereka dalam satu minggu sudah
37 jam perminggu dengan ditambahnya waktu kegiatan belajar mengajar di sekolah,
program ini akan menjadi terasa sulit bagi para tenaga pengajar.
Editor : Lamra
Social Link