Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



Betor DI Moro Terancam Punah Butuh Perhatian Pemkab Karimun (Fhoto : Aljupri / realitasnews.com)

KARIMUN, Realitasnews.com- Saat ini masyarakat di kecamatan Moro, Karimun telah jarang menggunakan transfortasi Becak Motor, apalagi setelah jembatan Pauh di desa Pauh,  kecamatan Moro selesai dibangun wargapun sudah jarang menggunakan becak motror sebagai alat transfortasinya.

Aris , salah seorang supir becak  motor mengaku sebelum ada jembatan Pauh tersebut ia bisa berpenghasilan sebesar Rp 200 ribu perhari namun setelah adanya jembatan Pauh tersebut berpenghasilannya  perhari hanya Rp 50 ribu.

Menurut pria yang telah menggeluti profesi sebagai supir becak motor selama 8 tahun penggunaan becak motor sebagai alat transfortasi di Moro adalah gagasan dari almarhum H M Sani ketika menjabat sebagai Bupati Karimun sekitar 15 tahun yang lalu.

Ketika itu masyarakat Moro sangat senang pasalnya dengan adanya Becak Motor maka transfortasi di Moro dapat berjalan dengan lancar,perekonomian masyarakat dapat meningkat karena dengan becak motor masyarakat tidak kesulitan untuk mengangkut hasil tani dan hasil dari melaut nelayan.

Kini transportasi becak motor semakin berkurang, pasalnya masyarakat sudah jarang menggunakan becak motor sebagai transfortasi mereka.

Aris sangat berharap agar Pemkab Bintan dapat memikirkan nasib para supir becak motor supaya becak motor di kecamatan Moro tidak hanya tinggal kenangan.

“Pemkab Karimun harus membangun Moro yang dapat meningkatkan penghasilan bagi supir becak motor,”ujarnya

Pembangunan yang dimaksud Aris dapat berupa kawasan wisata atau pembangunan kawasan industri untuk mendatangkan wisatawan dari luar Kecamatan Moro yang tentu nantinya wisatawan tersebut akan menggunakan becak motor sebagai alat transfortasi mereka.

Seabagai tahap awal, Aris dan seluruh rekannya se profesi berharap pemkab Karimun dapat  memberikan bantuan berupa dana hibah untuk perawatan becak motor mereka dan bantuan pakaian dinas. (Jup)


Editor : Lamra