Dilihat kali
Betor DI Moro Terancam Punah Butuh Perhatian Pemkab Karimun (Fhoto : Aljupri / realitasnews.com) |
KARIMUN, Realitasnews.com- Saat ini masyarakat di kecamatan Moro, Karimun telah jarang
menggunakan transfortasi Becak Motor, apalagi setelah jembatan Pauh di desa
Pauh, kecamatan Moro selesai dibangun
wargapun sudah jarang menggunakan becak motror sebagai alat transfortasinya.
Aris , salah
seorang supir becak motor mengaku
sebelum ada jembatan Pauh tersebut ia bisa berpenghasilan sebesar Rp 200 ribu perhari
namun setelah adanya jembatan Pauh tersebut berpenghasilannya perhari hanya Rp 50 ribu.
Menurut pria
yang telah menggeluti profesi sebagai supir becak motor selama 8 tahun
penggunaan becak motor sebagai alat transfortasi di Moro adalah gagasan dari almarhum
H M Sani ketika menjabat sebagai Bupati Karimun sekitar 15 tahun yang lalu.
Ketika itu
masyarakat Moro sangat senang pasalnya dengan adanya Becak Motor maka transfortasi
di Moro dapat berjalan dengan lancar,perekonomian masyarakat dapat meningkat
karena dengan becak motor masyarakat tidak kesulitan untuk mengangkut hasil
tani dan hasil dari melaut nelayan.
Kini transportasi
becak motor semakin berkurang, pasalnya masyarakat sudah jarang menggunakan becak
motor sebagai transfortasi mereka.
Aris sangat
berharap agar Pemkab Bintan dapat memikirkan nasib para supir becak motor supaya
becak motor di kecamatan Moro tidak hanya tinggal kenangan.
“Pemkab
Karimun harus membangun Moro yang dapat meningkatkan penghasilan bagi supir
becak motor,”ujarnya
Pembangunan
yang dimaksud Aris dapat berupa kawasan wisata atau pembangunan kawasan industri
untuk mendatangkan wisatawan dari luar Kecamatan Moro yang tentu nantinya
wisatawan tersebut akan menggunakan becak motor sebagai alat transfortasi
mereka.
Seabagai
tahap awal, Aris dan seluruh rekannya se profesi berharap pemkab Karimun
dapat memberikan bantuan berupa dana hibah
untuk perawatan becak motor mereka dan bantuan pakaian dinas. (Jup)
Editor : Lamra
Social Link