Dilihat kali
Seorang Ibu Menangis Keluar Dari Kantor Dinas Pendidikan Kota Batam Lantaran Putrinya Ditolak Masuk SMA Negeri 17 Dapur 12 (Fhoto : realitasnews.com) |
Suara tangis ibu parah tersebut sontak saja menjadi perhatian masyarakat yang berada di kantor Dinas Pendidikan kota Batam termaksuk wartawan media online realitasnews.com dan beberapa wartawan lainnya.
Ia mengaku orang tua dari Tiara Novi, warga kelurahan Sei Pelunggut, kecamatan Sagulung, Batam.
Ibu paruh baya tersebut menangis karena pegawai Dinas Pendidikan kota Batam yang baru saja ditemuinya menyebutkan, putri kesayangannya tidak bisa mendaftar ulang kembali untuk masuk ke SMA Negeri 17 Dapur 12, Batam.
"Padahal rumah kami jaraknya hanya 100 meter dari SMN Negeri 17 dapur 12 tersebut," katanya.
Kepada sejumlah awak media yang menemuinya, ia mengakui kesalahannya, putrinya, Tiara Novi awalnya telah diterima di SMA Negeri 17 Dapur 12 tetapi ia terlambat mendaftar ulang putrinya kembali sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh panitia penerimaan murid baru SMA Negeri 17 Dapur 12.
"Saya terlambat mendaftar ulang putri saya lantaran ketika kami belum punya uang,"tuturnya.
Dua hari lalu ia telah mendapat pinjaman uang untuk keperluan pendaftaran ulang kembali putrinya tetapi ketika pada Rabu (27/7/2016) pagi saat ia hendak mendaftar ulang putrinya pihak sekolah tidak bersedia menerima Tiara Novi menjadi siswa baru di SMA Negeri 17 dengan alasan pendaftaran ulang telah ditutup.
Demi untuk memperjuangkan putrinya agar bisa sekolah ia pergi ke Dinas Pendidikan kota Batam bersama orang tua murid lainnya.
Harapan untuk memperjuangkan putrinya masuk ke sekolah SMA Negeri 17 Dapur 12 pupus, setelah mendengar penjelasan dari salah seorang pegawai Dinas Pendidikan Batam yang bertugas di bidang Pendidikan Menengah yang menyebutkan pendaftaran ulang di SMA Negeri 17 telah ditutup.
"Rasanya kepala saya mau pecah mendengar penjelasan dari bapak pegawai Dinas Pendidikan yang saya jumpai tadi yang mengatakan putrinya, Tiara Novi tidak bisa diterima lagi masuk di SMA Negeri 17, " ujarnya sambil menghapus air matanya yang keluar tanpa ia sadari.
Pintu Ruangan Kabid Dikmen Selalu Dikunci (Fhoto : realitasnews.com) |
"Pak Andi Agung sedang berada di luar kota,"ujar salah seorang pegawai Dinas Pendidikan kota Batam.
Tidak hanya orang tua Tiara Novi yang menunggu Andi Agung, ada belasan ibu ibu yang bernasib sama dengannya, mereka dari pagi hingga sore hari sabar menunggu kehadiran Andi Agung atau kepala Dinas Pendidikan kota Batam, Muslim Bidin untuk minta tolong agar putra putri mereka bisa dibantu masuk ke SMA Negeri.
Salah satunya adalah Ya, yang ingin menemui Andi Agung untuk minta tolong agar anaknya bisa masuk ke SMA Negeri 5 Batam,
"Saya akui nilai SKHU anak saya memang pas pasan tapi mengapa banyak anak orang lain yang nilai SKHU juga rendah bisa di bantu oleh Walikota Batam, Rudi atau Dinas Pendidikan kota Batam," ujarnya.
Ya dan ibu ibu lainnya berharap agar Dinas Pendidikan kota Batam tidak tebang pilih membantu warganya.
"Biaya sekolah di SMA swastakan mahal pak, kerja suami saya hanya serabutan dan untuk menambah pendapatan keluarga kami, saya kadang memulung ngak sangguplah kami memasukkan anak kami ke SMA swasta," katanya dengan mimik sedih. (766HI)
Editor : Posman Sipayung
.
Social Link