Dilihat kali
"Pada kesempatan itu Ali Imron meminta untuk dapat dilibatkan dalam program pemerintah untuk deradikalisasi," kata Luhut dalam akun facebooknya, Jumat (1/7/16).
Apakah Luhut menyanggupi? "Saya akan memfasilitasi, meskipun saya tentu tidak bisa menjamin 100 persen bahwa dia tidak akan melakukan aksi teror lagi," kata Luhut.
"Terhadap yang mempertanyakan niat saya ini, saya hanya bisa menjelaskan bahwa kita harus menghormati dia sebagai manusia yang sedang berupaya untuk kembali menjadi dirinya sendiri," tambahnya.
Pensiunan jenderal bintang empat itu hadir dalam acara kajian Ramadan 'Peran Islam untuk Perdamaian Indonesia' di Wahid Institut Jakarta, kemarin. Saat itu, Ali mengimbau kaum muda untuk tidak terlibat pada kegiatan-kegiatan yang mengarah pada ekstrimisme.
Luhut ingat betul isi ceramah yang disampaikan Ali. "Yang saya lakukan dulu itu bukan jihad. Itu jihad yang lebih banyak mudaratnya. Saya minta untuk tidak diulangi lagi bom seperti itu," ungkap Luhut menirukan ucapan Ali.
Dalam acara Luhut juga bertemu dengan Jumu Tuani, mantan narapidana terorisme yang pernah menjadi Eks Panglima Operasi Pusat Komando Jihad Maluku, yang juga aktif berdakwah mencegah radikalisme.
Dia yakin setiap warga negara tidak ingin Indonesia menjadi negara konflik seperti di Suriah. "Kita mau kedamaian di Indonesia. Maka dari itu, kita harus saling membangun kepercayaan," tuturnya.
"Kalau kita tidak mau saling percaya dan terus menaruh curiga satu sama lain, maka tidak akan pernah terciptakan kedamaian itu," tandasnya. (Merdeka.com)
Social Link