Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Sidang isbat 1 Syawal 1436 H (Sumber Foto : merdeka.com)
JAKARTA, Realitasnews.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat tak merayakan hari raya idul fitri dengan berlebihan pada Rabu (6/7) besok. Sebab, makna idul fitri yakni lahir kembali ke dunia.

"Idul fitri tidak boleh mewah-mewahan, pesta pora, berlebihan, dirayakan dengan mahal, makna esensi substansi ied kembali fitrah sebagai manusia, manusia sebagai khalifah tuhan dalam rangka jadi hamba-Nya," kata Lukman di Kemenag, Jakarta, Senin (4/7/16).

Tak hanya itu, kata Lukman, selama bulan ramadan, umat muslim menahan hawa nafsu dan mampu mengendalikan diri. "Kita menang lawan hawa nafsu sendiri, rayakan dengan aplikasikan ke fungsi kemanusiaan," kata dia.

Dia menambahkan, saat ini penetapan hari raya lebaran idul fitri tak ada perbedaan. Hal ini mengacu fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah. Fatwa tersebut juga mengatur Kemenag wajib berkonsultasi dengan MUI, ormas-ormas Islam dan instansi terkait.

"Tidak ada perbedaan, kalau ada perbedaan itu kecil sekali, semua ormas sepakat, tetap mengacu pada hasil fatwa mui nomor 2 menyatakan bahwa kewenangan menetapkan satu syawal, awal ramdan dilakukan pemerintah lewat kemenag dan mengikat secara nasional," kata dia.

Kemudian, kata dia ormas islam sepakat menentukan awal syawal idul fitri pada Rabu (6/7/16) besok. Penentuan tersebut sebagai tanda kebersamaan umat Islam.(merdeka.com)