Dilihat kali
(Foto: Antara) |
"Ya lanjut (moratorium). Kita selama belum dilatihkan (joint patrol) tahan dulu," ujar Ryamizard usai melepas para pemudik di kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (1/7/2016).
Ryamirzad menegaskan, jika Filipina masih menginginkan batubara dari tanah air, harus bisa mengupayakan keamanan jalur laut dari para perompak. Terlebih listrik di negeri Pinoy itu saat ini berasal dari batubara.
"Masih diusahakan keamanannya, kalau sudah baru buka, ini adalah masalah ekonomi, banyak keluar batubara ekonomi kita ada tambahan. Filipina juga senang karena listrik mereka tergantung batu bara, tak terganggu, jadi dua pihak menguntungkan. Karena untungkan dua pihak, dua pihak juga harus mengamankan," tegasnya.
Sementara hingga saat ini, prajurit TNI juga masih belum memasuki kawasan Filipina. Meski demikian, otoritas negeri Pinoy tersebut telah mengerahkan sekira 10 ribu prajuritnya untuk beroperasi. "Saya rasa belum (masuk), karena mereka (Filipina) mungkin 6 - 10 ribu cukup banyak," tandasnya.(okezone.com)
Social Link